Maria Ratu Damai

  27 Oct 2010, 22:27

Semua buku yang diterbitkan di seluruh dunia tidak bisa memuat mujizat yang diadakan Yesus. Begitu juga dengan Maria. Komunitas Flos Carmeli bangga dapat kunjungan dari Rm Krisna O.Carm, anak dari Alm GSK Marsudi, seorang Karmel Awam Jakarta. Tugas Rm Krisna adalah keliling Indonesia memberi retret dan rekoleksi bagi Ordo Karmel Indonesia.

Maria Ratu Damai

Maria tak sayang Anaknya? Apakah Maria tidak mempunyai tempat, rasa manusiawi dan keibuan untuk membela Anaknya? Pertanyaan romo ini mengundang bantahan yang sengit diantara para pendengarnya. Mengapa ketika Yesus diseret ke depan Pilatus dan pemuka-pemuka agama Yahudi menyarankan agar: "Bebaskan Barnabas! Salibkan Dia! Salibkan Dia!"Maria tidak bersuara! Maria diam saja. Tidak ada niat Maria untuk memrotes dan membela Anaknya. Apalagi memajukan diri untuk gantikan Yesus." Biar aku saja, gantikan Dia." Tidak ada.

Beberapa alasan dikemukakan oleh teman-teman terutama para ibu. Maria sudah dipersiapkan Tuhan untuk mengalami semua itu. Sejak pewartaan Kabar Gembira, nubuat Simeon mengenai ada pedang yang bermata dua yang menembus hatinya serta ketika Yesus hilang di sinagoga di Yerusalem. Bahkan ada tujuh Duka Cita Maria.

Maria wanita rendah hati! Dalam membahas perikop Siapa yang berba-hagia (Luk 11: 27,28). Ternyata Maria tidak seperti wanita biasa yang emosinya spontan meledak-ledak, yang berani-beraninya memotong pembicaraan Yesus dengan "berserulah" (ay 27). Memang ada dua kebahagiaan Maria yaitu sebagai wanita yang mengandung dan melahirkan Juruselamat (theotokos) dan seorang wanita yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya(ay 28).

Maria diam waktu Yesus dihukum, disiksa dan disalibkan. Ia teguh dan tegar. Ia mau melakukan kehendak Allah yang baginya sendiri masih misteri. Diamnya Maria, tidak membuat orang lain celaka.Orang yang hening, auranya bikin orang damai.Maria tidak marah saat Yesus mati dan bangkit.

Maria ingin kita bahagia dengan mendengar dan menyimpan sabda Tuhan Yesus. Lihat bagaimana Yesus menitipkan Maria, ibunya kepada Yohanes rasul yang dikasihiNya dan memberikan Yohanes sebagai anaknya. Dan para karmelit boleh bangga mempunyai patron/teladan Santa Perawan Maria dari gunung Karmel.

Renungan romo diawali dan diakhiri dengan keheningan yang menjadi ciri khas Karmel, diiringi dengan lagu Ave Maria dan Mengasihi Maria kerinduanku.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi