Pembekalan Krisma 2010 Penuh Dialog Seru
18 Nov 2010, 16:33
Jumat (29/10) di rumah mantan Ketua Wilayah VI Ratu Damai Andreas Wahyudi, berlangsung Pembekalan Krisma. Para Katekis yang mengajar adalah Thomas Ismuhadi dan Thomas Tue Keraf. Ada 34 calon krisma. Buku yang dipergunakan adalah Modul Pembekalan Penerimaan Sakramen Krisma yang disusun dan diterbitkan oleh Tim Penyusun/Seksi Katekese MBK dengan penanggung jawab materi: Rm. Eko Aldilanto O.Carm.
Dialog interaktifPertanyaan umat berkisar antara lain: "Kalau sudah terima komuni Sabtu sore, apakah boleh menerima komuni di paroki lain di hari Minggunya. Air suci dekat pintu Gereja berasal dari mana? Apakah tidak kotor jika telah dicelupkan oleh ribuan jari umat? Bagaimana mengetahui bahwa roti dan anggur jadi tubuh dan darah Kristus? Adakah beda misa biasa dengan misa penyembuhan? Berapa banyak kali orang membuat tanda salib dalam misa?
Lalu, mengapa ada orang yang menyambut hosti dengan lidah dan tidak di tangan? Bagaimana tata gerak dalam misa waktu berdoa: mengangkat tangan, merentangkan tangan atau mengatupkan tangan di depan dada? Bagaimana jika ada yang minum sebelum menyambut hosti?" Pertanyaan diajukan karena malam ini merupakan minggu kedua mengenai Ekaristi.
Pengarahan dari katekisUntuk menambah iman Katolik bacalah buku rohani dengan imprimatur dan nihil obstat artinya telah diperiksa oleh pejabat Gereja yang berwenang. Umat di-minta oleh tidak hanya jadi penonton tapi ikut terlibat dalam proses liturgi Ekaristi dengan layak."Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan ia men-datangkan hukuman atas dirinya." (I Kor 11: 17-34) Berkat sa-kramen Krisma menurut Lumen Gentium (Konsili Vatikan II: " mereka yang telah menerima krisma diwajibkan untuk menyebarkan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati.
Buah-buah EkaristiPersatuan erat dengan Tuhan, dengan sesama anggota Gereja; pengampunan dosa dan adanya Kasih dan Pelayanan terhadap sesama manusia.
Makna praktis ber Ekaristi sebagai
Sekolah Persaudaraan: Siapa yang tidak ber-Ekaristi = mengucilkan diri - MATI. Sekolah Pengampunan. Yang tidak ber-Ekaristi = menikmati dosa. Sekolah kekudusan. Tidak ber-Ekaristi = kehilangan kesempatan untuk menjadi kudus. Sekolah pengorbanan.Tidak ber-Ekaristi = tidak mau bersatu dengn Kurban Kristus. Sekolah Pelayanan. Tidak ber-Ekaristi = tidak bergabung dalam pelayanan Yesus. Sekolah kehidupan. Yaitu untuk belajar menghargai hidup, maka tidak ber-Ekaristi = MATI.
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |