Kasih Untuk Warga "pulau Katolik" Palue
9 Jul 2013, 13:43
Para pembaca Warta Minggu. Perkenankan penulis artikel ini berbagi cerita. Tanggal 16 Juni lalu (Hari Minggu) ada misa khusus di gereja Paroki Matraman, Jakarta Pusat, pukul sebelas siang. Bapak Uskup Maumere (Flores) Mgr. Kherubim Parera SVD memimpin Misa,yang diikuti sekitar 600 orang, sebagian besar warga Jakarta asal Flores dan pulau-pulau lain di NTT. Lima imam asal Nusa Tenggara Timur mendampingi Bapak Uskup di altar.
Beberapa warga Paroki MBK hadir pada misa khusus itu. Khusus? Ya. Misa itu bertujuan mengetuk hati warga asal Flores dan NTT untuk meringankan beban sekitar 12.000 warga Pulau Palue yang tertimpa bencana letusan Gunung Rokatenda. Sekitar 90% dari penduduk Palue beragama Katolik, warga dua paroki yang telah berusia lebih dari 40 tahun.
Bencana Palue bencana "sunyi"! Palue, pulau gunung api di Laut Flores, tiga jam dengan speed boat dari Kota Maumere. Tidak seperti bencana Merapi, bencana Palue/Rokatenda jauh dari hingar-bingar, diluar sorotan media masa dan pihak-pihak lain. Baru belakangan diberitakan agak meluas, setelah harian Kompas gencar mewar-takannya. Rokatenda meletus beberapa kali sejak 200 tahun lalu. Letusan terakhir (Des. 2012-Jan. 2013) adalah yang terdahsyat selama ini. Letusan terakhir memaksa penduduk Palue mengungsi ke daratan Flores, sedangkan yang lain bertahan di pulau mini itu, sampai sekarang. Orang-orang Palue kuatir mereka akan terlantar di tempat pengungsian seperti pada peristiwa letusan dulu-dulu.
Sampai hari ini Gereja Katolik setempat, dengan segala keterbatasannya telah berbuat apa saja untuk untuk menolong para korban, baik di pengusian maupun di Palue. Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Gereja Katolik mempunyai gagasan mengosongkan pulau gunung api itu karena letusan dahsyat bisa terjadi lagi kapan saja.
Bantuan dari berbagai pihak termasuk penduduk NTT/Flores, Gereja Katolik setempat dan pemerintah yang telah disalurkan masih jauh dari cukup. Mencari tempat baru, lahan untuk pertanian, usaha pertenunan dan lain-lain seperti pengadaan perahu dan perlengkapan nelayan membutuhkan biaya sangat besar. Juga, penanganan anak-anak/kaum muda yang terancam putus sekolah/kuliah.
Permohonan bantuan ini ditujukan kepada pribadi-pribadi saja, warga MBK. Tidak dalam bentuk kolekte misa dan sebagainya. Beberapa warga MBK telah (diam-diam) ikut menolong melalui jalur komunikasi lain. Warga Palue dan Flores umumnya sangat berterimakasih. Saudara-saudari yang tersentuh dan juga ingin menolong, silahkan mengirim bantuan langsung ke rekening resmi panitia bencana Palue Keuskupan Maumere sbb: Keuskupan Maumere Bantuan Rokatenda: BRI. No. 0119-01-000034-56-5.
(Leo Jegho)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |