Komunitas Deo Gratia Doa dan Sabda
Lucy Kurniawan | 6 May 2017, 13:58
Sebagai umat beriman Kristiani, kita menyadari perutusan agung Kristus bagi setiap kita, untuk melaksanakan 'Tritugas Kristus' sebagai Imam (doa), Nabi (kerasulan) dan Raja (persaudaraan atau komunitas). Ketiga hal tersebut berkaitan erat dan saling menunjang satu sama lain.
Melalui doa dan Sabda Allah, kita mewujudkan persaudaraan Kristiani yang melayani. Pelayanan gerejani amat banyak rupa dan ragamnya, namun jika tanpa spirit persaudaraan yang didasari kasih Kristus, pelayanan hanya akan berfokus pada kesenangan dan eforia pribadi, tidak menghasilkan buah yang manis bagi umat Allah, tidak memberikan dampak rohani yang menyejukkan dan mempersatukan.
Gereja ada untuk meneruskan misi Kristus dalam melayani, mengasihi, memberi pengharapan di tengah-tengah kesesakan dan keputusasaan, membangun persaudaraan dalam paguyuban. Apakah itu paguyuban dalam bentuk keluarga, komunitas dan organisasi-organisasi kerohanian. Dasar dari semuanya adalah 'hidup dalam doa dan Sabda Allah'. Kerinduan banyak umat Katolik pasca Konsili Vatican II untuk menggauli Sabda Allah ini sudah berkembang di seluruh dunia dalam pelbagai bentuk spiritualitas. Masing-masing umat bebas memilih spiritualitas mana yang cocok dan pada akhirnya tentu yang mampu menghadirkan 'oasis rohani' di tengah padang gurun kehidupan yang keras, sehingga mampu membawa perubahan hidup yang lebih baik, mampu memberikan diri bagi sesama dalam rupa-rupa pelayanan persaudaraan.
Hal-hal tersebut melatarbelakangi sekelompok umat di paroki MBK dan tetangganya untuk rindu berkumpul bersama dalam doa dan pendalaman Sabda Allah tanpa terikat oleh suatu bentuk spiritualitas dan organisasi kerohanian yang sudah ada. Komunitas ini terbuka bebas bagi semua umat Katolik di MBK dan sekitarnya, terutama bagi para alumni KEP MBK yang pasca kursus dan pengutusan merindukan kembali mendapatkan pencerahan Sabda Allah.
Gayung bersambut, ternyata ada sepasang suami-istri umat wilayah Ratu Damai yang merindukan rumahnya dipakai untuk kelompok pendalaman Kitab Suci yang mereka lihat berkembang baik di komunitas anak-anak mereka di Australia. Akhirnya setelah diadakan dialog dan diskusi dengan beberapa umat Ratu Damai yang sebagian adalah alumni KEP MBK beserta Korwil Ratu Damai dan beberapa aktivis senior MBK, dengan persetujuan Romo Paroki MBK dan beberapa perwakilan DPH (melalui Romo paroki), dibentuklah Komunitas Deo Gratia, dalam misa pembukaan, Rabu (19/4/2017) yang dipersembahkan oleh Romo Andreas Yudhi Wiyadi O.Carm selaku pendamping rohani dan Romo Eko Aldilanto O.Carm sebagai moderator komunitas ini. Ketua dipercayakan kepada Antonius Sugiharto (Ratu Damai dan mantan koordinator KEP MBK), Sekretaris Suzanna Tansil dan Agustine Fuilan (keduanya alumni KEP), Bendahara Shinta dan Herliana (St. Andreas), dibantu beberapa bidang pelayanan antara lain bidang pujian Rocky (Korwil Ratu Damai, alumni KEP) dan Michael Loberto (alumni KEP), bidang pewartaan sekaligus pembina, Lucy Kurniawan (mantan Kaling MBR, koordinator KEP MBK dan PDKK) dibantu Andreas (mantan Kaling MBR dan Kasubsie Bina Iman Paroki, alumni KEP), Sauwie Yustira (Ratu Damai), bidang operasional Yohanes dan Efun (Ratu Damai) serta beberapa lainnya yang adalah para alumni KEP MBK dan aktivis-aktivis paroki.
Misa pembukaan dan pelantikan dihadiri sekitar 75 orang, diadakan di paviliun rumah Sauwie Yustira-Erni, Jalan Duri Tol Raya o. 3, dan untuk pertemuan selanjutnya diadakan setiap dua minggu sekali, yaitu Rabu pertama dan ketiga, pukul 19.30-21.00 WIB.
Kegiatan yang dilakukan adalah berdoa melalui lagu-lagu pujian, mendalami Sabda Allah dan merenungkannya dengan iringan Lagu Taize dan mendoakan Gereja, bangsa dan sesama. Semoga Komunitas Deo Gratia menjadi tempat setiap orang datang, mengalami rahmat - kasih karunia Allah, sehingga hidupnya pun menjadi berkat bagi keluarga, lingkungan, Gereja dan sesama. Terima kasih kepada romo-romo paroki MBK, Romo Eko Aldilanto dan semua pihak yang mendukung dengan tulus hati terselenggaranya Komunitas Deo Gratia ini, semoga rahmat dan berkat Allah dilimpahkan bagi kita semua yang setia melayani-Nya.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |