Yang Ringan-Ringan Seputar Pra Raker MBK

  4 Nov 2011, 11:23

Ada pepatah kalau Anda tidak menyenangi humor, selain patut dikasihani Anda juga siap-siap periksa lebih teliti ke psikiater. Di mana saja humor pasti terlontar dan suasana menjadi cair. Di Pra Raker MBK 2012 celetukan-humor terlontar, baik dari DP, pastor, maupun umat sendiri. Bahan humor banyak di sekeli-ling kita. Semua tertawa dan tidak ada larangan" Wong bicara Gereja kok guyon. "Maka tertawalah sebelum tertawa itu dilarang" (dari Mati Ketawa Cara Soeharto).

Diawali oleh Wakil Ketua DP Bambang Pitoyo yang berkali-kali minta maaf kepada umat. Sebab jadwal tanggal yang mundur maupun tempat raker yang berubah-ubah. Maka judul Pra Raker seharusnya "Maaf" dengan iringan lagu Yuni Shara "Tiada Maaf Bagimu". Namun sebagai umat Kristiani, kasih, harapan dan iman, maaf, forgiveness. Bambang langsung bisa dimaafkan.

Dilanjutkan dengan Romo Heri tentang perumpamaan "lebah" dan "lalat". Kriteria lebah yang disampaikan oleh Romo Heri, menurut umat kurang lengkap. Lebah itu sportif dibanding dengan laki-laki. Lho, kok, bisa? Yang terang to, lebah itu kalau menyengat, yang bengkak ya, di tempat di mana ia menyengat. Lha, kalau laki-laki ngentup kok, yang melendung lain tempatnya.

Romo Eddy, Sekretaris eksekutif KWI ketika menerangkan berakar dalam iman. Iman tanpa akar itu bonsai. Malah-malah bisa Murtad. "Bukan menjemur pantat, lho!"

Demikian juga ketika membahas pembinaan persaudaraan lingkungan, tentang kualitas pertemuan lingkungan. Biar saja yang datang 10 orang dari 100 orang. "Ora opo-opo! Memang banyak orang terpanggil, tapi sedikit yang terselamatkan. " Gerrrrr!

Tentang bela rasa, banyak umat mengaku kesibukan, sibuk! sibuk! sehingga banyak yang mewakilkan kehadirannya dengan uang. Jadi tak pernah merasakan nuansa bela rasa itu. "Saya pesan kalau saudara nanti bisa jadi presiden. Ya, sekali-sekali ikut nyabutin rumput. Jangan hanya pandai mengarang lagu saja! "Lagi-lagi ha,ha,ha... Wah, nyindir nih, ye!

Salah satu umat, Simanjutak tanya, "kita selalu diiming-imingi kerajaan surga. Saya mau tahu, kongkritnya surga itu seperti apa sih? " Jawab Romo Eddy, "Saya belum pernah ke sana. Mungkin, bapak bisa duluan. Tapi jangan dipikirin. Pokoknya serba indah!". Kalau tidak indah agama tidak ada yang laku.

Nah, ketika Dewi Hendrata dan Arya Dinata di tengah jalan akan meninggalkan Raker, disapa umat "Lho, Pak/Bu, jangan buru-buru ini kesempatan pergi ke surga". Mereka serentak menjawab " Anda keliru orang. Wong kita ini yang jualan dan pegang tiket ke surga." Oh, iya! Keduanya kan pengurus Pangrukti Laya (Seksi Kematian paroki).

Lain lagi dengan Jos Soedjono, Ketua Adi Yuswa ketika melihat Monang Pasaribu melihat-lihat ke atas. "Jangan-jangan Pak Monang lagi nglihat, di mana itu letaknya sorga?" Seterusnya.....sensor! Gara-gara humor, nanti kasak kusuk lagi.

Benar juga kata Romo Eddy, "Hanya sedikit yang diselamatkan," Terbukti ketika menjelang penutupan, peserta Raker yang tinggal hanya sepertiganya saja. Maka MC Ratih Sunito mengingatkan, "Kalau Anda semua ingin diselamatkan. Ikutilah misa penutupan Romo Herry." Benar juga ya, Memang banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih. Berbahagialah para peserta Raker yang bertahan sampai "titik darah penghabisan" sekalipun mengikuti misa dengan mata lar...ler!

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Gallery Foto Pra Raker MBK, 30 Oktober 2011

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi