Umat MBK Hendaknya Seperti "Lebah", Jangan Jadi "Lalat"

  4 Nov 2011, 07:12

Lebah dan lalat bentuknya hampir sama namun dalam berkomunitas dengan segala gerakannya jauh berbeda. Lebah adalah serangga berkomunitas, produktif menghasilkan madu yang berkhasiat untuk segala macam kesehatan, mempunyai fungsi masing-masing, loyal terhadap komunitas, pekerja ulet, dan mempunyai pemimpin. Lalat adalah serangga jorok, selalu merugikan kesehatan, individualistis pragmatis, tak aturan, mikir diri sendiri. Demikian bekal Romo Heribertus Supriyadi O. Carm dalam mengantarkan Pra-Raker MBK 2012 di auditorium MBK hari Minggu (30/10/11). Guna menyiapkan program kerja lingkungan-lingkungan menjelang Raker tanggal 4 Desember 2012.

Umat MBK Hendaknya Seperti "Lebah", Jangan Jadi "Lalat"

Pra Raker ini penekanannya agar umat memahami benar ARDAS Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta KAJ 2011-2015. Romo Heri sudah memberi resep Ardas itu dengan BBM. Beraksi dalam Iman. Bertumbuh dalam persaudaraan. Melayani-khususnya fokus kemiskinan-lingkungan hidup-toleransi hidup bersama. Sebab itu Dewan Paroki sudah menyodorkan Renstra, rencana strategis meliputi 3 bagian besar. Yaitu: Meningkatkan Pengembangan Iman Katolik. Meningkatkan dan Mempererat Persaudaraan Sejati. Meningkatkan Keterlibatan Umat Dalam Pelayanan Kasih di Tengah Masyarakat. Untuk itu sudah disusun 6 program utama hasil masukan/ hasil kolaborasi dari seksi-seksi maupun kategorial. Ditawarkan kepada lingkungan untuk menjadi program kerja masing-masing.

2012 TAHUN KATAKESERomo Yohanes Rasul Eddy Purwanto Pr. Sekretaris Eksekutif KWI dalam pembekalannya mengatakan, setelah 2011 diisi sebagai Tahun Kemandirian Hirarki, maka Tahun 2012 sebagai Tahun Katakese. Mengingat ini sebagai kegelisahan dari Gereja terutama Uskup Agung Jakarta, bahwa arus modernisasi dan globalisasi kalau salah antisipasi sangat mengikis iman. Maka kalau dilihat roh dasar dari Ardas KAJ adalah Memperdalam iman kepada Yesus Kristus membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat.

Sesudah menguraikan secara Biblis pedoman-pedoman untuk melaksanakan Ardas, maka spiritualitas itu tumbuh dan harus diarahkan melalui 3 demensi. Setelah Afektif Devosional (pengungkapan iman) kemudian menuju Kognitif (memahami betul kesadaran, pemikiran, dan arti tanggungjawab beriman). Lalu disempurnakan dengan Motorik (berbuat nyata dalam tindakan-tindakan kongkrit). Iman tanpa perbuatan, adalah layu sebelum berkembang. Sebab itu Romo Eddy mengkritik kebanggaan Uskup Agung Semarang, yang bangga bahwa umat KAS banyak memiliki Adorasi Kapel Abadi. Tempat-tempat doa. "Lha, ya, ini kalau cuma doa-doa tanpa berbuat," kata romo yang paparannya menarik, ringan, diselingi humor yang mengena.

Lebih lanjut tentang persaudaraan sejati ditekankan bahwa sekarang saudara-saudara Muslim moderat semakin banyak. Sehingga intensitas pergaulan dengan mereka harus ditingkatkan. Sementara di lingkungan intern penekanan pada kualitas pertemuan lingkungan dan persiapan menyambut sakramen sakramen. Pra Raker yang di OC oleh ME ini berlangsung sehari penuh dan ditutup misa oleh Romo Heri.

(Ign. Sunito)

Lihat Juga:

Gallery Foto Pra Raker MBK, 30 Oktober 2011

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi