Paskah 2012 Karmelit Awam

  7 May 2012, 10:21

Ruang DPH tempat pertemuan rutin dua kali sebulan ini, pada hari minggu sore 22/4 terasa padat dan panas. Mereka yang selama ini tidak pernah mucul, hadir seperti lebah yang ingin mengisap madu rohani. Dalam ibadat sore kali ini juga didoakan untuk pesta 25 tahun Karmelit Awam di Indonesia, untuk mereka yang sakit seperti Zatni Arbi dan ibunya Claudia.

Paskah 2012 Karmelit Awam

Rm.Agung O.Carm masih ngeblank walau pun ada sejumlah buku ada ditangannya. Seperti Climbing the mountain yang konon akan mengisi pelajaran Rm Poespo. Ada buku "Aku ingin melihat Allah" Eugene Marie OCD jilid II/III serta PURI BATINnya Teresa de Jesu. Sebagian isinya pernah diberikan pada retret di Gadok.

Secara spontan diulas tema tentang Kerendahan Hati. Apakah kerendahan hati?. Jawaban yang mudah, kerendahan hati adalah lawan kata kesombongan. Seorang yang materialistis dan free sex akan menjauhi gereja. Karena merasa tidak boleh menyambut komuni, hidupnya semakin jauh dari Gereja. Untuk mengaku dosa, sungkan sama pastor. Inilah kesombongan.

Supaya orang hidup rendah hati, diperlukan sering berdoa dan membaca kitab suci. Regula Karmel mengajarkan bahwa orang perlu untuk membaca kitab suci dan merenungkannya siang dan malam. Dari sana ia dapat menemukan bahwa Allah adalah Kasih yang mau mengampuni dan menerima kita apa adanya. Simak mengenai pelacur yang bertobat dan anak hilang yang bejat. Tolak ukur kekudusan adalah kerendahan hati.

Di awal hidup membiara, seorang suster ingin memperoleh keadilan. Baru setelah 25 tahun ia menyadari bahwa keadilan tidak ada dan dengan rela hati mau mempersembahkan ketidak adilan itu sebagai sesuatu yang harus ditanggungnya.

Romo juga pernah mengaku dosa dan complain/mengeluh selama setengah jam di depan Bapa Pengakuannya, dan sarannya untuk membawa segala complain itu kepada Tuhan. Baru ia merasa relax.

St.Theresia Lisieux (1874-1897) waktu sudah sakit-sakitan, diperintah oleh suster-suster yang lain untuk melakukan pekerjaan yang ia tidak bisa lakukan, menyerahkan kelemahannya kepada Tuhan. Ya kita harus mempercayakan diri kita kepada Tuhan seperti seorang bayi dalam haribaan ibunya.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi