Romo Eko, Romo For All Season

  4 Dec 2010, 11:25

Suatu waktu ada acara penanaman pohon dalam rangka proyek penghijauan di bilangan kompleks Villa Kelapa Dua Jakarta Barat, waktu itu saya melihat seseorang yang naik motor besar dengan helm. Semula saya mengira seorang selebriti, ternyata ia adalah Romo Eko. Mengenal lebih dalam Romo Eko, ia berasal dari keluarga sederhana di kota kecil di Jawa Tengah, berjalan kaki sejauh 8 kilometer dari rumah ke sekolahnya. Lingkungan keluarganya mengenal dan melaksanakan Doa Rosario, memelihara ayam dan itik, dan ke sawah adalah kegiatan rutin masa kecilnya. Memilih masuk Seminari, mengenyam berbagai pendidikan sampai akhirnya menjadi Romo kita sekarang ini.

Romo Eko, Romo For All Season

Kesederhanaan dan kelugasannya dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai gembala di Paroki membuat warga paroki sangat mengenalnya. Beliau memberi semangat baru kepada umat untuk berpartisipasi pada seluruh kegiatan paroki yang dipimpinnya.

Pada masa Advent ini, sebelum menerima tugas untuk pindah ke Malang sebagai Sekretaris Keuskupan Malang, salah satu kegiatan Pastoral yang dilakukannya adalah kunjungan ke Lingkungan St. Ignasius, pada hari Rabu tanggal 24 November 2010, untuk berbincang-bincang dengan umatnya.

Romo Eko, Romo For All Season

Pertemuan dipandu oleh Robertus Hartono sebagai ketua dan rekamannya sebagai berikut:

R.Hartono: Lingkungan merupakan gugus depan penjala umat dalam hidup berparoki. Apa pendapat Romo Lingkungan yang baik?

Romo: Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang anggotanya saling berbagi dan adanya semangat kebersamaan untuk melakukan sesuatu dansecara terus-menerus memeliharanya.

Ongko Wijoyo: Secara perasaan, romo yang dirasakan cocok menyampaikan Firman Tuhan seringkali lebih menumbuhkan semangat untuk lebih intensif mengikuti Ibadat kerohanian.

Romo: Seharusnya umat yang mendengarkan Firman Tuhan lebih membuka hati untuk dapat menerima Firman-NYA. Dengan demikian ketergantungan kepada seseorang dapat dihilangkan, karena apa yang disampaikan itu sesuai aturan yang telah ditentukan oleh Keuskupan.

Dadang Rochiyat: Menyambung pernyataan diatas, bagaimana menghilangkan hal tersebut karena untuk mengerti bacaan Injil adalah hal yang tidak mudah.

Romo: Cara penyampaian Firman Tuhan setiap Romo mempunyai cara yang berbeda-beda tergantung dari pribadi dan latar belakang masing-masing. Namun saat ini telah ada tuntutan untuk lebih meningkatkan wawasan dengan lebih banyak membaca, belajar, sehingga dapat menyampaikan dengan cara dan kata-kata sederhana yang dapat dimengerti oleh seluruh lapisan umat yang mendengarkan.

Sebagai penutup Romo Eko menyampaikan bahwa Gembala yang baik adalah yang membuat domba-dombanya tidak merasakan kekurangan apapun, dan mereka akan merasakan kebaikan dan kemurahan Tuhan iseumur hidupnya walaupun mengalami berbagai macam kesulitan dan tantangan hidup.

Selamat melaksanakan tugas di tempat baru Romo. Semoga Tuhan selalu memberkati. Amin.

(Dadang Rochiyat - Lingkungan St.Ignasius)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi