Katolik Tahan Banting
Tomas Samaria | 6 Oct 2014, 15:30
Sabtu 27/9/14, Patricia Hasni, mengisi acara PD MMC di ruang Santo Benediktus.
Ilustrasi.
Seorang raja merasa heran karena ada pegawainya selalu kedapatan bersiul dan bernyanyi suka cita. Apa sih rahasianya. Ia bertanya kepada pegawai itu. "Saya menikmati gaji dari raja dengan penuh syukur," jelasnya. Raja penasaran. Ia memanggil orang bijak, karena raja yang punya banyak kuasa dan harta, selalu merasa kekurangan dan tak ada damai di hatinya.
Orang bijak itu memberikan nasihat agar di depan pintu karyawannya itu diletakkan 99 keping perak. Ketika pegawai itu menemukan keping perak dan menghitungnya, ia merasa tumpukan perak itu kurang satu. Ia pergi mencari sana sini, tetapi tak ketemu. Kebiasaannya bersiul, bernyanyi dengan gembira pun hilang. Itulah gambaran kita yang selalu terobsesi pada satu hal yang tidak ada.
1.Belajar dari Paulus. Di sunat, belajar hukum Taurat, mengejar, membunuh pengikut Kristus dan saksi pembunuhan Stefanus, setelah bertobat tidak ada artinya baginya. Apa yang dulu jadi keuntungan, kini merupakan kerugian karena Kristus. (Fil 3:5-7).
2.Ikut Seminar Hidup Baru Dalam Roh (SHBDR) umat digerakkan baca Kitab Suci dan Berdoa. Api Roh Kudus jika tidak dikobarkan, akan padam juga.
3.Kenakanlah perlengkapan rohani. Seperti seorang pekerja bangunan tinggi (apartemen) wajib pakai sabuk pengaman. Orang kristen harus pakai baju keselamatan. Karena kita diutus seperti domba-domba ke tengah-tengah kawanan serigala.
Paulus menasihati: "terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu Firman Tuhan. Kita mudah terintimidasi oleh pendengaran kita. Tanpa disaring oleh firman, kita diseret oleh yang jahat.(Ef 6:17).
"Dalam segala keadaan pergunakanlah perisaai iman, dan kamu akan daapat memadamkan api dari si jahat."(Ef 6:16). "Firman itu dekat kepadamu yakni di dalaam mulutmu dan di dalam haatimu. Itulah Firman," (Rm 10:8).
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, yaang memberi kekuatan," kata Paulus bersaksi (Fil 4:13).
4.Simson adalah tokoh yang tak tahan banting dalam proses. Ia mudah menginformasi rahasia kelemahannya dalam pelukan wanita yang jadi musuh bangsaanya. Ia tidak setia dalam perkara yang kecil, sehingga Tuhan meninggalkan dia. Kedua matanya dicungkil orang Filistin dan membawanya ke Gaza. (Hak 16:18-21).
Agar tahan banting, umat harus belajar setia, bertumbuh dan komit. Jangan terobsesi pada yang tak ada, carilah wajah Tuhan.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |