Pangruktilaya, Seksi Kematian Paroki
26 Sep 2010, 16:25
Pangruktilaya, asal kata dari bahasa Jawa kuno, ngrukti, merawat dan perlaya, meninggal yang berarti merawat orang yang meninggal. Sebuah seksi baru di Gereja MBK yang dibentuk Januari 2010, begitu terbentuk langsung bekerja antara lain mengumpulkan iuran setiap KK di setiap lingkungan Rp.5.000,- per bulan melalui lingkungan masing-masing. Dan sek-si ini belum banyak dikenal, bahkan didengar pun tidak oleh umat lingkungan. Ini semua berangkat dari pemikiran mengenai kemati-an yang pasti terjadi bagi semua orang. KAJ menganjurkan agar setiap paroki memikirkan apa yang harus diperbuat untuk melayani bagi keluarga-keluarga yang sedang berduka.
Seksi Pelayanan Kematian, SPK Pangruktilaya, bekerjasama dengan pengurus lingkungan memberikan layanan kepada umat berupa layanan liturgi dan layanan pokok. Layanan liturgi biasanya tetap dipegang lingkungan sebagaimana bentuk kebersamaan dan solidaritas sosial komunitas basis. Bentuk layanan pokok diurus SPK berupa menyiapkan peti mati, fasilitas tempat persemayaman jenazah, pemakaman, mobil jenazah dsb. Ini diharapkan berjalan lancar dengan dukungan pengurus lingkungan.
Bagaimana SPK bekerja? Sesuai misi dan azas pelayanan yaitu membangun kesetiakawanan dan semangat solidaritas, SPK tak akan berhasil tanpa dukungan umat lingkungan. Yaitu pengumpulan dana Rp. 5.000.- per bulan, selain terpakai nanti oleh yang bersangkutan juga bisa digunakan sebagai subsidi silang. Artinya bagi mereka yang benar-benar membutuhkan sepenuhnya bisa dibantu SPK. Karena banyak umat yang merasa mampu menyelenggarakan upacara tersendiri, tidak menggunakan jasa SPK. Karena mereka ternyata juga sudah siap dengan segalanya. Maka dana yang tersimpan di SPK bisa digunakan untuk umat lain. Maka percayalah, bantuan Anda semua yang mungkin kecil bagi sebagian umat, manfaatnya besar bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Ini ibarat tetesan embun yang menyejukkan serta bukti nyata kehidupan rohani umat Katolik sejati. Disini subsidi silang berlaku sesuai azas misi pelayanan.
Bagaimana saat Anda membutuhkan SPK? Jika ada umat meninggal, keluarga langsung menghubungi ketua lingkungan/seksi kematian atau sosial lingkungan. Kemudian pengurus lingkungan menghubungi petugas SPK dan menyerahkan surat lapor kematian ke sekretariat paroki. Petugas SPK segera menindaklanjuti dan memberikan la-yanan pokok. Mengingat pentingnya tugas SPK, DPH Paroki memang mengharapkan kerja SPK 24 jam sehari. Dengan sekuat tenaga dengan keterbatasan yang ada, tugas ini sudah kami jalankan selain berusaha melengkapi komponen lainnya. Seperti tenaga untuk merawat dan memandikan jenazah. Mengupayakan informasi lengkap dan jelas apa saja yang dibutuhkan bagi keluarga yang sedang berduka. Layanan ambulans dan peti jenazah secara cepat, dan seba-gainya. Pendek kata SPK ingin berkarya secara maksimal.
Bagi umat yang kurang paham tentang SPK Pangruktilaya, bisa menghubungi Ketua Lingkungan masing-masing atau bisa membaca buku kuning pedoman SPK yang telah dibagikan kepada seluruh KK umat melalui Ka-Ling masing-masing.
Dengan semangat solidaritas kesetiakawanan sosial, kita bersama membangun pelayanan bagi saudara-saudara seiman seParoki dalam meringankan beban bagi mereka yang berduka.
(Dewi Hendrata, SPK Pangruktilaya)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |