Mengajak Berpikir Adi Yuswa Di Rekoleksi

  14 Aug 2012, 12:02

Coba yang pas, apakah makin tua atau menjadi tua? Tua itu pilihan atau nasib? Tuhan itu masuk akal atau tidak masuk akal? Demikian antara lain pertanyaan Romo Albertus Hendaryono Pr yang membuat para Adi Yuswa MBK harus berpikir keras, dalam rekoleksi dua hari di Wisma Puspa Nita, Ciawi, Bogor (24-25/07). Tidak kurang dari 72 orang anggota Paguyuban Adi Yuswa MBK refreshing kembali tentang kehidupan rohaninya.Dengan bimbingan dari Pastor Kepala St. Bonevantura, Pulo Mas Jakarta, peserta diajak menapaki jejak hidup-nya apakah penyertaan Tuhan pernah atau selalu hadir. Rekoleksi dengan tema "Makin Tua Makin Setia" mengajak peserta berpikir, juga bergembira a la lansia.

Mengajak Berpikir Adi Yuswa Di Rekoleksi

Romo yang dijuluki Romo Dono (karena mirip pelawak Dono, Warung Kopi Prambors) itu, membawakan bimbingannya dengan sersan serius tapi santai, mudah dicerna dan terus menerus ger-ger ran. Karena anekdot sosial aktual dikuasainya maka seluruh materi tidak membosankan. Maka, kata Romo yang baik bukan makin tua tetapi menjadi tua. Tua itu bu-kan nasib tetapi pilihan. "Kalau tua itu nasib? Kasihan Anda sekalian". Nah kalau pilihan, Anda akan berusaha terus menjaga kualitas menjadi tua. Yang terang sudah jauh dari gelak emosional, siap mendengar dan diisi. Demikian Romo "Dono" sambil memperagakan alat peraga berisi air putih jernih (ibarat isi pikiran manusia yang belum mempunyai pengalaman). Setelah "diisi" terutama ketika sudah "minum Yesus" maka berubah warna seperti Yesus. Ini harapan idealnya. Peragaan itu juga disertai "dalil-dalil" dari ayat-ayat Injil. Sehingga "Menjadi Tua Semakin Setia" itu jelas apa yang dimaksud.

SHARING

Rekoleksi yang berarti mengumpulkan kembali pengalaman sendiri akan perjalanan hidup. Di mana dirasakan kehadiran Tuhan itu juga diisi dengan sharing kelompok-kelompok. Dengan pedoman Kitab Ruth 1: 1-22 tentang kesetiaan Ruth kepada mertua perempuannya, meski ia sama-sama menjanda. "Jangan kau paksa aku meninggalkanmu. Aku tetap akan bersamamu, dengan bangsamu dan Allahmu." Dari sana masing-masing kelompok mensharingkan pengalaman pribadi-nya dalam kelompoknya masing-masing.

Pada kesempatan memberi kesan dan pesan. Ada cerita menarik bekas Brimob yang dahulu selalu mengejar penjahat dan dizinkan oleh Negara untuk langsung mengeksekusinya. Ia merasa menyangga beban berat di masa tua. Namun setelah mengaku dosa, ia jalani masa tuanya dengan ringan dan selalu hadir di semua ke-giatan Gereja MBK. Yang menarik lagi, ada kesan begitu ikut rekoleksi malah bingung? Terutama Tuhan kok, tidak masuk akal? Ketika dijelaskan romo, kalau Tuhan itu masuk akal, itu bukan Tuhan! Justru Tuhan itu tidak masuk akal di otak manusia sekalipun pintar-nya. Tuhan tak terjangkau oleh akal manusia. Baru peserta itu mengangguk-angguk.

Paguyuban Adi Yuswa MBK ini, meski anggotanya kebanyakan ber-umur over sixty merupakan kategorial cukup aktif mengisi kegiatan buat anggotanya. Dari coffe morning sebulan sekali (Sabtu minggu kedua @bulan) juga rekreasi ke luar kota, seminar maupun rekoleksi. Menjaga agar menjadi tua itu masih tetap bisa "mandiri, bermakna dan berdaya guna". Profisiat Adi Yuswa MBK! (Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi