Meditasi Di Karmelit Awam

  3 May 2013, 11:19

Dua orang ex misionaris di China, Rm. Jaya O.Carm mem­berikan pelajaran doa hening dan pada Minggu 14 April 2013 Rm. Jeffrey Wibiksono O.Carm, delegatus Komunitas Flos Carmeli ini mem­berikan suguhan tentang Meditasi di ruang DPH dan latihan selama lima belas menit. Konon direncanakan akan diadakan tiap perteman minggu kedua dan keempat setelah ibadat sore dan pelajaran.

Meditasi berasal dari bahasa Latin meditare. Berdoa dengan menggu­nakan kitab suci dengan menggumam, dengan suara pelan.

Ajaran Bapa Gereja

Berdoa dengan perikop yang berada dalam kitab suci, dalam sua­sana hening dengan seluruh jiwa dan ingatan serta akal budi kita. Tekanannya utama adalah kualitas kata, bukan banyaknya kata.

Evagrius dari Pontus (345-399). Satu kata saja dari hati yang penuh kasih, lebih berguna dari ribuan kata dari hati yang kacau. Yohanes Cassianus (365-435) Apabila Evagrius berbicara mengenai tidak adanya nafsu, Yohanes Cassianus menekankan mengenai kemurnian hati, suatu istilah Kitab Suci.

Simeon (390-459) Satu kata diucapkan tiga kali dengan devosi dan keutuhan jiwa sebelum tidur lebih berharga dari pada berdoa/berjaga sepanjang hari dengan hati yang kacau. Ucapkan isteri, isteri, isteri (agar isteri mengikuti suami - Ef 5: 22); ucapkan: suami, suami, suami agar suami mengasihi - Ef 5: 25. Itu Tuhan, itu Tuhan, itu Tuhan, seperti seruan Petrus

William Johnston SJ, pengarang Teologi Mistik/Ilmu Cinta (Kanisius 2001) menyodorkan 9 Langkah Meditasi.

1. Bersikap duduk yang relax, hening, tidak tegang. Perut jangan lapar dan tidak terlalu kenyang.

2. Sadar akan kehadiran Tuhan yaitu perasaan di hati. S.Antonius (250-356) adalah seorang pertapa di Memphis Mesir yang mencari kehen­ingan di padang gurun. Otak seorang pertapa dan bukan pertapa, bedanya otak seorang pendoa lebih cerah.

3. Menyerahkan diri kepada Tuhan di tempat yang tersembunyi. Keinginan diri sendiri dikalahkan. Mau mengenal Yesus dan mengenal Tuhan dengan jelas. Dengan mengasihi diri sendiri secara benar, kita mengasihi sesama dan mengasihi sang Pencipta.

4. Menerima kehendak Tuhan. Mau menerima Yesus yang diutus oleh Bapa. Hukum pertama dan utama: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hati dan segenap jiwa dan dengan segenap akal budimu. Hukum yang kedua: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22: 37-39).

5. Memaafkan. Bunuh diri tidak sama dengan kasih.

6. Kontemplasi. Memandang Allah yang tidak kelihatan, tidak dengan mata biasa tapi dengan mata hati dengan segala kemegahannya. Sungai kudus, gunung kudus. Ada keindahan dalam diri sendiri, orang lain dan sang Pencipta.

7. Mau menerima Roh Kudus. Satu Roh: "bekata-kata dengan hikmat, pengetahuan, penyembuhan, mukjijat, bernubuat, membedakan bermacam-macam Roh, karunia berbahasa Roh dan menafsirkan bahasa Roh." (1 Kor 12: 8-10)

8. Berdoa bagi orang lain.

9. Memuji Tuhan dengan doa hening, berbuat baik, pengantara kabar gembira, tidak menjerumuskan orang lain alam dosa.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi