Imlek dan Pilkada Berpadu di Wilayah VIII

 Leo Jegho / Wilayah VIII  |     4 Feb 2017, 14:42

Seorang warga MBK mengirim pesan WA kepada sahabat-sahabatnya se-paroki. Ia menulis, "Banyak orang galau, ntar malem mau ngumpul keluarga atau nonton debat. Tetapi nasihat org tua, keluarga harus no. 1. Kalau urusan gubernur no. 2."

Pesan itu langsung mendapat tanggapan, "No 3 gimana, Pak? Makan-makan aja ya." Dan dijawab, "Bet... bet... betul, Pak. Yuk".

Percakapan medsos ini menggambarkan suasana hari Jumat (27/1), sehari menjelang Hari Raya Imlek. Banyak orang termasuk warga MBK harus memilih: harus ikut acara makan malam keluarga pada malam menjelang Imlek? Atau, tinggal di rumah saja untuk menonton siaran langsung debat TV pilkada DKI Jakarta? Heru Sanjaya dan Lily sadar akan pilihan 'sulit' ini. Sejak lama lalu pasangan ini dengan tulus hati ikut merawat semangat persaudaran umat di Lingkungan dan Wilayah. Satu di antaranya melalui acara 'ngumpul bereng' pada malam menjelang Imlek di rumahnya. Beberapa warga Gregorius 8 dan 9 hadir.

Beberapa hari sebelumnya, pasutri Heru-Lily dari Lingkungan Gregorius 9 (Wil. VIII) ini mengundang beberapa teman dari kedua lingkungan untuk hadir dalam acara 'makan malam menjelang imlek' di kediaman mereka. Akan hadir juga beberapa anggota keluarga (besar) Heru-Lily. Maka tidak banyak warga lingkungan yang diundang. Apalagi banyak dari mereka juga mengadakan acara yang sama.

TV besar di dekat ruang makan di rumah Lily-Heru sudah mengudarakan suasana riuh rendah. Setengah jam lagi, atau pada pukul 8, debat akan dimulai. "Nanti kita makan sambil nonton bareng," kata Lily. Di meja makan tersaji menu istimewa sementara TV menyajikan acara super spesial! Maka semua langsung setuju. Maka terjadilah malam 'terpadu satu atap'. Imlek dan Debat Pilkada berpadu menjadi satu, membangun persaudaraan. Siapa bilang ada yang tidak mungkin bagi persaudaraan tulus?

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali