Mari Melakukan Pertobatan Ekologis

  2 Mar 2012, 17:16

Pada 21 Jan 2012 Kelompok Penata Bunga Serafien mengajak saya menemui Romo Andang untuk mendapatkan penjelasan mengenai dekorasi gereja yang sesuai dengan "Gerakan Paskah Hijau" (Green Easter Movement). Gerakan ini dipicu oleh seruan Paus Benediktus XVI tentang pentingnya "Pertobatan Ekologis, yaitu pertobatan dari ketidak pedulian pada lingkungan hidup.

Mari Melakukan Pertobatan Ekologis

Bagaimana umat Keuskupan Agung Jakarta dapat mewujudkan hal ini?

Langkah awal dapat dimulai dengan kepedulian pada sampah, yang menjadi sasaran penting dalam Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta.

Target utama adalah terbentuknya sebuah habitus baru, yaitu habitus menaruh dan memilah sampah. Bukan membuangnya secara sembarangan. Sampah perlu ditangani dengan bijak! Dalam hal ini habitus menaruh dan memilah sampah menjadi sebuah perwujudan iman dan cinta kasih kristiani yang nyata.

Pada masa Prapaskah ini Panitya Paskah, Panitya APP dan Seksi Lingkungan Hidup mengajak kita bersama untuk memelihara bumi dengan kasih yang pada gilirannya akan merupakan gerakan berbagi kita untuk anak cucu, karena kita mewariskan bumi atau lingkungan hidup yang lebih sehat.

Salah satu upaya adalah memanfaatkan barang-barang bekas untuk dekorasi Gereja. Untuk itu Panitia mengajak umat berpartisipasi dengan menyumbangkan botol bekas dan lain-lain. yang akan dipakai untuk bahan dekorasi.

Kegiatan ini nampaknya sepele, tetapi paling tidak akan memperpanjang usia barang bekas tersebut. Dengan demikian sampah akan dikurangi.

Romo Andang mencontohkan berapa banyak sampah plastik akan dikurangi bila dalam kegiatan di paroki umat membawa gelas sendiri, dan minum dari dispenser, tidak memakai air dalam kemasan gelas atau botol.

Bila bunga altar di kombinasikan dengan tanaman hidup yang bisa dipakai berkali-kali, sehingga bunga potong yang cepat menjadi sampah bisa dikurangi sehingga sampah yang dibuangpun berkurang, masih banyak contoh lain seperti membawa kantong belanja sendiri, atau mengurangi bungkus konsumsi dengan barang yang lebih ramah lingkungan.

Satu hal yang perlu diingat adalah mengurangi "jejak karbon" (carbon footprint) dengan mengurangi pemakaian gelas, kotak atau kemasan sekali pakai lainnya, berkurang pula energi yang dipakai untuk memproduksi barang-barang itu, sehingga berkurang pula polusi yang timbul dari penggunaan energi tersebut, demikian Romo Andang menjelaskan dengan penuh semangat pada kami.

Mari kita bersama memelihara Bumi - rumah kita yang diberikan oleh Bapa dengan semangat kasih Kristiani demi kelangsungah hidup bersama.

(Robby Purnomo)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi