Temu Kangen Di Selasar Gereja MBK

  27 Oct 2010, 22:04

Hari minggu (19/9) kami berkumpul di selasar paroki MBK dalam acara besuk dan temu kangen. Yohanes Yaman yang tidak muda lagi, memimpin "tim hangat-hangat" untuk mencari domba yang hilang, karena jarang menghadiri pertemuan rutin. Dia juga menyediakan mobilnya untuk transportasi. Kami senang karena bulan ini banyak saudara yang merayakan "hut"nya. Walau pun banyak juga tak bisa ikutan. Seperti Michael yang sibuk mengurus kepindahannya ke daerah Gunung Sari. Yoanes Kwik takut letih, karena ada jadwal latihan ibadat brevier.

Temu Kangen Di Selasar Gereja MBK

Setelah sarapan roti di pinggir kantin, kami berangkat ke Jl. Kamboja. Orang yang kami ingin besuk ada di sana. Ia sakit kanker. Ia ke sana untuk berobat menahan sakit. Ibu itu mengajak kami temu kangen di rumahnya di Cipinang Jaya. Paguyuban kami sudah banyak yang lanjut usia. Rambutnya saja sudah mengalami revolusi, hampir putih seperti disiram bunga jambu.

Menurutnya, kunjungan teman-teman ini membuat sakitnya agak berkurang. Kami hanya datang mendadak seperti angin lalu. Emas dan perak, kami tak punya, seperti ujar-ujar rasul Petrus. Kami Cuma bisa dan berbekal doa "dalam nama Yesus". Semula sakitnya dikira ambeien (wasir) tapi terdeteksi sebagai kanker.

Ibu yang mandiri membesarkan anak-anak, tentulah sering stres. Apa-lagi kenaikan harga sembako meroket. Daya beli rakyat merosot serta pemasukan uang seret. Motto: "Jangan kamu kuatir." Dan ucapan: "serahkan saja pada Tuhan", pastilah sudah ada di benaknya. Tapi siapakah yang tidak berpikir. Sakit datangnya dari pikiran.

Sekali pun sudah divonis sakit kanker, rahmat Tuhan juga menghampirinya. Dalam malam gelap iman ada setitik cahaya terang, cahaya Yesus yang memberi bantuan dan uluran tangan yang mendukung. Pemulihan kanker, kini ada banyak cara. Ada yang melalui operasi, pengobatan herbal atau nutrisi (mengatur pola makan). Ia menjalani terapi nutrisi dengan dokter di Kuala Lumpur.

Waktu dalam perjalanan pulang, Agus yang menyetir mobil, mau cepat pulang. "Saya mau jemput keluarga saya di rumah mertua." Mertuanya sedang mengambil suster untuk cucunya. Ketika mobil sampai di Slipi, Helena, mau turun lebih dulu: "Mau urus cucu." Seorang oma penuh kebanggaan karena cucu-cucunya sayang sama engkongnya. Yohanes nggak mau retret karena sibuk momong cucu. Katanya: "dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Tuhan letakkan dasar kekuatan,"(Mzm 8: 1). Lain lagi Yaman yang mau absen sore ini: "Kalau cucu saya datang, saya tak boleh tinggal." Itulah tim hangat-hangat yang anggotanya sudah lanjut usia. Semoga tetap semangat dan peduli terus melayani.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi