Menghabiskan Masa Pensiun di Rumah Allah

  2 Jul 2016, 13:50

Dalam seminggu, setidaknya 3 kali umat MBK akan menjumpainya di pintu gerbang gereja. Berdiri di sisi kanan, mengulurkan tiket parkir disertai salam dengan suara yang khas. Antonius Aip Rebong, 55 tahun, telah bertugas selama 18 tahun sebagai satpam di MBK.

Menghabiskan Masa Pensiun di Rumah Allah

Perawakannya kecil dan jalannya agak timpang akibat kecelakaan yang dialami saat kanak-kanak. Di antara semua satpam, Pak Anton Rebong berusia paling tua. Dalam tahun 2016 ini ia akan pensiun, dan berencana untuk pulang ke kampung halamannya di Flores. Namun Tuhan berkehendak lain. Anton Rebong terlebih dulu dipanggil pulang ke rumah abadi di surga.

Anton Rebong lahir di Pulau Lembata (Flores) pada 17 Oktober 1960. Saat duduk di bangku SMP, ia meneruskan hidup dengan bekerja di Maumere dan menamatkan sekolahnya hingga jenjang STM. Sempat bekerja di perusahaan kontraktor selama beberapa tahun, Anton Rebong pun pindah ke Jakarta pada 1985.

Di Jakarta, Anton Rebong bekerja sekaligus meneruskan kuliah. Ia mengambil jurusan Teknik Sipil hingga menyandang gelar diploma dan bekerja di sebuah percetakan. Malangnya, pada 1993 kantornya terbakar dan bangkrut. Anton Rebong pun menjadi petugas keamanan di sebuah sekolah, hingga pada 1999 menjadi petugas keamanan di MBK.

Anton Rebong menikah dengan Elentina Nainggolan dan dikaruniai empat anak, satu laki-laki dan tiga perempuan. Keempat anaknya itu kini sudah lulus kuliah. Anton Rebong bahkan membantu beberapa keponakannya untuk bersekolah. Itulah kebanggaan dalam hidupnya, yang pernah diungkapkannya kepada seorang umat MBK. Untuk membiayai sekolah anak-anak dan keponakannya, Anton Rebong juga menjadi anggota koperasi.

Ia mengaku senang bekerja di MBK. Sebagai satpam, umat mengenalnya sebagai seseorang yang tegas juga ramah. Ia tegas saat mengatur perparkiran di MBK, namun ramah jika orang mengajaknya ngobrol dan berbagi cerita. Ia bahkan pernah berbagi cerita melalui WM, dengan mengirimkan artikel pendek yang ditulis tangan. Betapa gembiranya ia saat artikelnya dimuat. "Satpam juga bisa menulis," katanya waktu itu.

Wafatnya membekaskan keterkejutan dalam diri sebagian umat MBK, yang masih menjumpainya beberapa hari sebelumnya di pintu gerbang gereja. Sore hari 26 Juni 2016, sehabis mandi, Anton Rebong menonton TV. Tiba-tiba ia mendapat serangan jantung dan segera dilarikan ke RS. Akan tetapi, Tuhan telah terlebih dulu menyelamatkannya.

Selamat jalan, Pak Anton. Engkau telah meninggalkan pintu gerbang MBK untuk mencapai pintu gerbang surga.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi