Kesetiaan Kuria Ratu Para Saksi Iman

 Judith Widjaya  |     3 Jul 2016, 06:21

Menjadi prajurit Maria yang tangguh membutuhkan komitmen dan kesetiaan. Perjalanan hidup yang dilalui bersama Maria semakin menguatkan iman dan mencintai pribadi Maria. Teladan-teladannya menjadi contoh bagi hidup legioner maupun auksilier dalam hidup sehari-hari. Ada suka, duka, senang, bahagia, sakit, maupun susah. Inilah proses hidup yang berliku-liku dan harus dijalani.

"Legio Maria itu kan untuk ibu-ibu," ucap seorang umat. Lain lagi ungkap umat lainnya yang mengatakan, "Berat ahh ikut Legio Maria." Padahal, kalau dicermati, Legio Maria di Paroki Tomang-MBK banyak mengalami kemajuan.

Banyak inovasi dan kreativitas para legionernya. Mereka dilibatkan dalam pelbagai kegiatan paroki, seperti membantu registrasi di DP Pleno, upacara baptis balita setiap bulannya, menjaga taman gizi setiap Rabu, dan sebagainya. Mereka juga ikut terlibat dalam Panitia Seminar berkolaborasi dengan Panitia TSLBKA pada Mei lalu.

Kumpulan dari Presidium-Presidium Legio Maria dinamakan Kuria. Kuria Ratu Para Saksi Iman terbentuk pada 20 Maret 1994 dan merupakan pemekaran dari Kuria Teladan Kaum Beriman-Grogol. Saat itu, Ketua Kuria yang pertama adalah Ibu Justin.

Seiring berjalannya waktu, tahun 1998 terjadi pemekaran kembali, akhirnya tinggal Paroki Tomang-MBK dan Paroki Kedoya-St. Andreas yang tetap bergabung di Kuria Ratu Para Saksi Iman. Saat ini, Kuria Ratu Para Saksi Iman membawahi sepuluh Presidium di Paroki Tomang-MBK dan lima Presidium Paroki Kedoya-St. Andreas.

Waktu pertemuan Kuria yang lalu, Kuria Ratu Para Saksi Iman merayakan hari jadinya yang sudah berusia 22 tahun. Dihadiri para pengurus tiap presidium dan tamu dari Komisium Maria Immaculata-Cengkareng dan Kuria Kosambi. Tak lupa diberikan spiritualitas rohani oleh Romo Leonardus Jawa, O.Carm.

Ingin mengetahui lebih lanjut seputar Legio Maria, dapat menghubungi Kianiwati Djunaidi 081510517643.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali