Kebahagiaan Umat MBK
30 Jun 2011, 06:42
"Apa sih yang manusia cari dalam hidup ini? Baik dalam pertemuan Lingkungan, Paroki atau Kantor jawabannya seringkali panjaaa...ng. Bila diringkas akhirnya bermuara menjadi, "Mencari kebahagiaan saat sekarang maupun nanti di Surga."
Nah, pada hari Minggu bertepatan hari raya Tubuh dan Darah Kristus sekitar pk. 10.00 sudah mulai terasa ada aura berbeda di sekitar lapangan SMU Sang Timur. Wajah bahagia anak-anak yang akan menerima Komuni Pertama semakin cemerlang dengan pakaian putih ditambah hiasan kepala bagi gadis-gadis cantik dan sabuk biru muda beserta dasi kupu-kupu bagi laki-laki tampan. Para orang tua beserta Oma dan Opa selalu tersenyum ikut sibuk merapikan anak-anak atau cucu-cucu mereka. "Ayo dong diam sebentar, tuh dasinya masih miring," teriak seorang oma kepada cucu laki-lakinya yang sudah mau lari bergabung dengan teman. Meskipun panitia sudah menganjurkan para orang tua agar meninggalkan lapangan menuju gereja, sementara anak-anak diurus para katekis dan suster. Nampaknya mereka masih belum puas melihat atau meyakinkan diri bahwa putera-puterinya sudah beres semua.
Acara dibuka Romo Heri dengan doa bersama tepat pk. 11.30, kemudian perarakan menuju Gereja dipimpin oleh Romo. Gereja MBK terasa penuh. He..he..kali ini umat tanpa disuruh berebut duduk di bangku depan dalam gereja untuk mendapat posisi strategis agar bisa mengikuti misa. Mulai dari koor, lektor, dan pemazmur dilakukan oleh anak-anak. Semua berjalan dengan lancar dan hikmat berkat kedisiplinan umat hanya mengambil foto dari tempat duduk.
Homili Romo berbeda dari bisanya. Seluruh peserta komuni pertama dilibatkan dialog, tepuk tangan, ketawa lepas dan teriakan khas anak-anak membuat suasana gereja sangat hidup. Pelajaran Empat Sehat Lima Sempurna bagi jasmani sangat kena untuk membawa kepada pemahaman pentingnya menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi. Kesehatan rohani juga harus dirawat sehingga bisa mencapai kebahagian surgawi. Orang tua diajak tugas penting untuk mau melibatkan diri sebagai katekis pertama di rumah. Anak-anak banyak belajar dari melihat apa yang dilakukan orang tua. Segala perkataan yang tersurat dan tersirat akan langsung direkam oleh otak mereka. Jadi, orang tua pengaruhnya sangat besar terhadap perkembangan rohani anak-anak.
Pada saat penerimaan komuni, anak-anak menerima dalam dua bentuk hosti dan anggur yang diberikan oleh Romo secara langsung. Mereka berbaris dengan hikmat dan tertib dalam suasana sakral. Hanya juru foto panitia saja diperkenankan mengambil foto pada momen penting ini.
Misa kali ini terasa singkat meskipun sudah berlangsung dua jam. Umat dengan sabar menunggu sampai selesai misa. "Ini baru umat MBK!!...," teriak sobatku. Setelah anak-anak foto bersama Romo, umat langsung "diusir" meninggalkan gereja karena mestinya pk. 13.30 ada misa Kerahiman Ilahi. Mungkin perlu antisipasi bahwa jeda waktu 2 jam antar misa ternyata tidak cukup. Pengambilan foto yang ditunggu orang tua terpaksa dibatalkan mengingat sudah banyak umat yang datang untuk misa berikut.
Kerja keras dari tim (Suster PIJ, Suster HK dan Katekis) yang sudah menyiapkan anak-anak hampir satu tahun ditutup dengan rekoleksi sehari orang tua dan rekoleksi anak tiga hari terasa nikmat melihat wajah-wajah penuh kebahagiaan umat. Selamat kepada panitia. Semoga semakin banyak umat yang tergerak hatinya mau melibatkan diri, bergabung membangun fondasi anak-anak demi masa depan Gereja Katolik yang dicintai. Siapa takut?
(JA Gianto / Katekese)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |