Warga Ignatius Peis, Bukan Cadangan
2 Jun 2012, 20:03
Tanggal 14 Mei lalu, warga Ignatius Peis merayakan hari jadi lingkungan yang pertama. Bertempat di kediaman Ibu Elly Tjahja, ketua lingkungan. Warga merayakan hari jadi itu dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Na Peng Bo, O.Carm. Sedianya, Romo Heribertus Supriyadi, O. Carm lah yang memimpin perayaan itu. Namun, Romo Heri berhalangan hadir karena sakit.
Berdasarkan inspirasi Kisah Para Rasul 1: 15-26, Romo Na menyampaikan bagaimana Petrus berusaha mencari pengganti Yudas yang telah mengkhianati Tuhan agar bilangan keduabelas rasul dapat terlengkapi kembali. Dari beberapa kandidat yang diusulkan, muncullah dua nama; Yusuf dan Matias. Dari kedua nama itu, Yusuf alias Barsabas alias Yustus tampaknya lebih populer ketimbang Matias. Namun, fakta berbicara lain. Setelah para murid melakukan pemilihan dengan membuang undi, nama Matiaslah yang muncul. Ia pun terpilih sebagai rasul ke-12, menggantikan Yudas.
Menurut Romo Na, dalam proses pemilihan itu, Matias sesungguhnya hanyalah seorang cadangan. Sebagaimana terjadi di dalam dunia olahraga, seorang cadangan seringkali dipandang sebelah mata. Ia hanya menjadi pilihan terakhir jika sang pemain inti cedera atau kelelahan. Namun, atas kehendak Tuhan, Matias ternyata terpilih sebagai rasul ke-12. Meski ia tidak populer, ia mengemban tanggung jawab baru yang cukup berat. Ia lebih dari sekadar pemain cadangan. Ia hadir sebagai orang yang terpilih.
Dari renungan itu, Romo Na mengingatkan bahwa setiap warga Ignatius Peis sesungguhnya memiliki andil yang cukup besar untuk membangun gereja. Di mata Tuhan, setiap orang adalah pemain inti, bukan sekadar pemain cadangan. Setiap orang dipilih dan dipanggil Tuhan untuk mengerjakan sejumlah karya-Nya di dunia ini, tanpa terkecuali.
Setelah perayaan Ekaristi berakhir, kue ulang tahun dan gunungan nasi tumpeng, simbolisasi dari rasa syukur warga, diletakkan di atas meja. Lilin ditiup dan gunungan nasi tumpeng pun dipotong oleh Ibu Elly dan para pengurus lingkungan secara bersama-sama. Acara pun dilanjutkan dengan ramah tamah dan santap malam yang telah disediakan oleh ibu-ibu lingkungan Ignatius Peis secara istimewa.
Acara yang juga dihadiri oleh Rita, Koordinator Wilayah X, dan beberapa tamu undangan dari lingkungan lain itu berakhir sampai larut. Malam itu, di balik derai akrab warga, rasa syukur kepada Tuhan tetap tak terlepaskan. Meski masih berusia balita, warga lingkungan Ignatius Peis masih diperkenankan Tuhan untuk mengambil bagian dalam pelayanan Gereja yang berdasarkan Iman, Persaudaraan, dan Pelayanan Kasih. Dirgahayu Lingkungan Ignatius Peis!
(Paul Heru Wibowo,Lingkungan Ignatius Peis)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |