Peresmian Gedung Karya Pastoral Edith Stein
Joel | 3 May 2015, 05:12
Mungkin belum banyak umat MBK yang mengetahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan sarana ruangan guna menampung kegiatan umat, selain ruangan-ruangan di ruang atas Auditorium, sudah ada ruang tambahan di Gedung Karya Pastoral (GKP) yang terletak persis di seberang gedung gereja kita tepatnya di Jln. Karmel I C No. 2.
Dengan dihadiri para Anggota Dewan Paroki Inti yang terdiri dari anggota DPH, para Koordinator Wilayah dan para Ketua Seksi pada hari Jumat malam, 17 April 2015, Pastor Kepala Paroki Tomang telah mempersembahkan misa, pemberkatan dan sekaligus juga Romo meresmikan pemakaian nama Edith Stein untuk Gedung Karya Pastoral MBK ini.
Dari sekilas riwayat hidupnya, diceritakan bahwa Edith Stein adalah nama kecil dari Santa Theresia Benedikta dari Salib yang lahir pada tgl 12 Oktober 1891 di Jerman, dari keluarga Yahudi yang saleh. Hari kelahirannya sendiri merupakan hari yang istimewa karena bertepatan dengan Hari Yom Kippur yang bagi orang-orang Yahudi, hari itu merupakan hari pertobatan. Ia anak termuda dari 11 bersaudara.
Meski Edith Stein dididik sebagai orang Yahudi yang taat dan saleh, tetapi pada usia 13 tahun, perjalanan hidup rohaninya berhenti, imannya mulai meredup bahkan semakin menghilang dan ia merasakan kehampaan dalam batinnya. Delapan tahun lamanya dia bergulat untuk memahami Allah dan selama itu pula dia menjadi seorang atheis, atas kemauannya sendiri ia berhenti berdoa meski Edith masih tetap setia melaksanakan kebiasaan orang Yahudi, untuk berpuasa.
Perkenalannya dengan Max Scheller membuka cakrawala baru, Edith terusik dan mulai masuk kembali dalam dunia rohani. Ia mulai membaca Kitab Suci Perjanjian Baru untuk mengenal Kristus dan kemudian hatinya begitu terpikat dengan autobiografi Santa Theresia dari Yesus. Pada tanggal 1 Januari 1922, Edith dibaptis di usianya yang ke-31. Pada tahun 1933 dia masuk Biara Klausura Karmelites OCD dan pada tanggal 10 April 1934 dia mengenakan jubah Karmel.
Tanggal 2 Agustus 1942 adalah babak baru bagi Sr. Teresa Benedikta untuk lebih mencintai Tuhan lewat salibnya, dia ditangkap oleh tentara Nazi. Penangkapan ini sebanarnya merupakan suatu kesalahpahaman dari priorinnya yang menyangka tentara Nazi itu adalah petugas imigrasi. Edith Stein yakin kalau peristiwa penangkapan dirinya ini adalah bagian dari rencana Allah.
Pada tanggal 9 Agustus 1942, Edith Stein dinyatakan meninggal dan menurut dokumen yang diterbitkan Palang Merah Belanda tanggal 15 Februari 1950, dinyatakan bahwa Edith Stein meninggal di Kamp konsentrasi di Auschwitz, dalam kamar gas beracun. Di tahun 1987, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Sr. Teresa Benedikta/Edith Stein sebagai Beata.
Di akhir homili, Romo Heri berharap agar bagi setiap umat MBK yang menggunakan Gedung Karya Pastoral Edith Stein ini, akan memperoleh semangat dan doa dari Edith Stein, agar kerendahan hatinya dapat ditumbuh-kembangkan dalam perjalanan menuju perjumpaan dengan Allah.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |