Doa Adalah Sebuah Ayunan Cinta Ke Surga (St. Teresa Kanak-kanak Yesus)
2 Apr 2011, 10:26
Rekoleksi Lingkungan Yoseph 2 ke Gunung Karmel - Lembang, 12-13 Maret 2011. Tanggal 12 Maret 2011 sekitar Pkl.06.00 pagi, sebanyak 40 warga lingkungan Yoseph 2 bertolak menuju Gunung Karmel, Lembang untuk mengikuti acara rekoleksi yang direncanakan selama 2 hari. Dan puji syukur kami dapat tiba dengan se-lamat di tempat tujuan tepat pada waktunya.
Rekoleksi ini dibawah bimbingan Romo. Diawali dengan ibadat sabda dan puji-pujian, kami masuk ke pencerahan sesi I dengan bacaan dari Markus 1: 40-5 tentang "Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta." Acara ini diselingi dengan beberapa permainan. Sebelum masuk pencerahan sesi II tentang "7 dosa pokok" kami diajar doa hening/doa Yesus. Setelah makan malam, kami masuk ke pencerahan sesi III diambil dari Matius 6: 16-18 tentang "hal berpuasa". Keesokan harinya diawali dengan misa pagi, kami masuk pen-cerahan IV tentang "mengenal setan" yang menjadi dalang kecenderungan manusia untuk berbuat dosa, sehingga manusia harus menghindarinya dengan cara "cepat menjalin relasi dengan Allah."
Dalam dua hari rekoleksi ini, Romo mengajarkan dan mengingatkan akan kusta-kusta dalam diri kita, sehingga kita harus datang kepada Yesus untuk dipulihkan. Dari manusia lama kita ingin diubah menjadi manusia baru dan itu harus melalui Tuhan Yesus. Beberapa cara yang bisa membantu kita yaitu:
- Doa sebagai bentuk komunikasi dan membina relasi cinta dengan Tuhan Yesus.
- Membaca Kitab Suci untuk dapat mengenal diri sendiri (manusia itu tidak ada apa-apanya) dan mengenal kebesaran Allah yang luar biasa, sehingga membuat kita menjadi rendah hati (jujur dan mau mengakui ketidakberdayaan kita).
- Pantang dan puasa untuk penyangkalan diri, tidak mengikuti hawa nafsu, menentang keinginan setan dan untuk mengendalikan egosentrisme dalam diri kita dengan masuk dalam formasi doa dan kita butuh pribadi Tuhan Yesus, satu-satunya yang mampu memulihkan dan menyempurnakan kita.
- Doa sebagai bentuk komunikasi dan membina relasi cinta dengan Tuhan Yesus.
- Membaca Kitab Suci untuk dapat mengenal diri sendiri (manusia itu tidak ada apa-apanya) dan mengenal kebesaran Allah yang luar biasa, sehingga membuat kita menjadi rendah hati (jujur dan mau mengakui ketidakberdayaan kita).
- Pantang dan puasa untuk penyangkalan diri, tidak mengikuti hawa nafsu, menentang keinginan setan dan untuk mengendalikan egosentrisme dalam diri kita dengan masuk dalam formasi doa dan kita butuh pribadi Tuhan Yesus, satu-satunya yang mampu memulihkan dan menyempurnakan kita.
(Lie Lie / Marlina - Yoseph 2)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |