APP 2013 Di Wilayah VI Ratu Damai
28 Feb 2013, 20:57
Senin (18/2), Rm. Lamtarida Simbolon O.Carm mengajak umat Lingkungan RD 07/Wil VI bertempat di rumah Kaling F.B. Darmanto untuk mengadakan pemeriksaan batin berkenaan dengan 10 Perintah Allah. Apa saja Perintah itu: "Akulah Tuhan Allahmu, jangan menyembah berhala; Jangan menyebut nama Tuhan dengan tidak hormat; Kuduskanlah Hari Tuhan; Hormatilah Ayahmu dan Ibumu; Jangan membunuh; Jangan berzinah; Jangan mencuri; Jangan bersaksi dusta; Jangan mengingini isteri/suami sesamamu;Jangan menginginkan milik sesamamu secara tidak adil.
Kamis (21/2), Elisabet Iskandar dalam rangka menggalang kebersamaan antara umat Ratu Damai 07; 08, 09 dan 10 berkolaborisasi mengadakan "Pemutaran Slide foto-foto Kain Kafan Turin dan pemutaran film singkat di rumah Kaling Soecipto Soenarjo, dihadari juga oleh KorWil VI D. Agus Bhekti.
Selasa 19/2 di tempat lain Rm. A. Medyanto O.Carm, pastor pendamping Wilayah VI mengatakan: "Makin beriman, Makin bersaudara dan Makin berbela rasa", kita harus kembali kepada Firman Allah yang hidup di antara kita." Romo mengulas tentang doa Bapa Kami dan semangat pengampunan.
Rahib Alex dan Frans
Ada dua orang rahib yang sedang mencari kesempurnaan. Mereka mempunyai kepribadian yang berbeda. Rahib Alex: seorang yang sabar dan mau menerima apa adanya. Rahib Frans: seorang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain dan suka marah-marah.
Setiap malam sebelum tidur, Alex berjalan menuju kamar rahib yang lain, mengetuk pintu dan berujar: "Forgive me, brother". Begitu juga di depan kamar Frans. Tidak seperti yang lain, Frans tidak menjawab. Alex tertegun dan memberikan senyuman. Hal itu terjadi setiap malam sampai bertahun-tahun. Alex makin tua, kulitnya semakin keriput dan postur tubuhnya jadi agak bungkuk. Ia menyapa bahkan hampir memeluk Frans: "Forgive me, brother" Frans tidak beranjak atau luluh hatinya.
Akhirnya Alex jadi tua dan meninggal. Frans mendekat, ia mengguncang-guncang tubuh Alex yang biru dan kaku. Rahib-rahib yang lain jadi terheran-heran. Dengan air mata berderai di pipi, ia mengucapkan: "Forgive me, brother". Hati Frans sedih, tapi apa daya, Frans sudah tiada.
Rasa menyesal ditebusnya dengan melecutkan tali jubahnya ke tubuhnya. Alex dambakan cinta dan pengampunan.
Frans belum mampu mengampuni sampai ajal menjemput temannya.
S.Theresia Lisieux (1873-1897)
Dalam usia 15 tahun, ia masuk biara Karmel. Ia harus bergaul dengan suster tua yang kalau berdoa Rosario, membunyikan manik-manik Rosario peletak peletuk sehingga ia tidak nyaman. Tap ia ingat akan kebaikan Orang Samaria yang baik hati yang menolong orang yan dirampok di Yerikho. Aku mau membuat lukisan dengan cinta kasih. Aku mau menabur bunga dari taman surga. Senyum beri penghiburan. Pengampunan jadi pintu cinta kasih. Dengan berani mengampuni kita tidak terjerumus dalam kesalahan yang lebih besar.
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |