Kalau Para Adi Yuswa Ketawa Ha,ha,ha...
31 Dec 2010, 14:22
Ruang Benediktus di auditorium MBK hari Sabtu pagi (11/12/010) yang dipenuhi warga Adi Yuswa mendadak penuh gelak tawa tanpa henti, ha-ha-ha-ha. Suasana coffee morning ini sungguh berbeda dengan acara serupa setiap bulan selama ini yang selalu serius dengan sharing pengalaman hidup maupun renungan dari warga untuk warga. Ada apa gerangan? Apakah "penunggu" ruang Benediktus mengkilik-kilik para warga sepuh MBK itu? Ternyata tidak. Acara pagi itu memang topiknya ketawa melalui humor yang dibawakan oleh Ignatius Sunito, yang juga sebagai warga Adi Yuswa dan mempunyai pengalaman 38 tahun malang melintang di dunia jurnalistik.
Mulanya diputarkan dahulu sebuah film lucu, berupa sekuel adegan lucu para Adi Yuswa yang melakukan berbagai aneka kegiatan, namun tak diduga terekam adegan-adegan lucu. Misalnya turun dari sebuah bus, tidak melihat depannya ada patok jalan, ditabrak begitu saja. Ingin bermesraan di perahu, mengingat kedua "sejoli" itu bertubuh tambun malah perahunya terguling. Ha,ha, ha..... timbul suara tertawa lepas riuh secara spontan dari yang hadir. Oleh sebab itu tidak saja untuk Adi Yuswa tapi juga yang lain, jika bisa tertawa lepas minimal 3x sehari sangat baik sekali untuk kesehatan, kata Sunito.
Lebih lanjut mengutip tip dari Dr. Handrawan Nadesul, kolomnis kesehatan penulis buku best seller "Sehat Tanpa Dokter" bisa tertawa lepas sangat membantu produksi endorphine dari dalam tubuh yang mengandung morphine dan efeknya membuat tenang, rileks serta santai. Gunanya adalah menghilangkan rasa pedih, nyeri secara fisik maupun batin (stres). Di sana dengan tertawa lepas, paru-paru dipaksa mengembang dengan menghirup napas secara cepat, demikian juga jantung juga berdegup lebih kencang. Akibatnya peredaran darah lancar karena pembuluh darah ikut menjadi lentur. Lebih jauh mencegah untuk tidak stroke dan penyakit jantung koroner Pastilah semua penyakit itu tidak saja dicegah dengan ketawa, tetapi juga harus olahraga. Pokoknya kegiatan fisik jangan sampai kendor.
Semua orang mempunyai pusat syaraf humor yang terletak di atas mata kanan, jidat kanan. Bagi mereka yang normal mendengar, membaca dan melihat adegan humor, syaraf itu langsung bekerja dengan mengeluarkan aliran listrik untuk merangsang, yang menyebabkan orang tertawa. Orang mudah tertawa biasanya mereka yang easy going, jauh dari rasa marah. Apalagi kalau sudah bisa menertawakan diri sendiri, mudah untuk menjadi orang arif dan bijaksana. Biasanya orang humoris itu sekaliguskreatif, cepat menangkap sesuatu, dan mengembangkan menjadi sesuatu yang berguna. Sebab itu, jika kumpulan kita itu juga para humoris, topik apa saja bisa dijadikan bahan tertawaan.
DIREKTUR BIKetika ditanya bagaimana caranya menertawakan diri sendiri, Sunito menjawab banyak bahan terutama dari pengalaman yang sudah dilalui. Ia contohkan ketika dulu menjabat sebagai direktur perusahaan dengan berbagai wewenang dan kekuasaan. Kini, ia tertawakan dirinya sebagai Direktur BI, bukan Bank Indonesia. Tetapi direken batur Bantu Isteri, hanya dilihat sebagai pembantu bantu isteri. Dan sejumlah contoh lucu lainnya, terutama bahan kalau sudah menyangkut para Adi Yuswa. Biasanya terjangkit penyakit 5 B, blaur (penglihatan berkurang), budeg (kurang dengar), beser (ingin kencing melulu), bingung (rada-rada pikun), B terakhir, maaf.. bablas ha, ha, ha.....
Karena itu, "kuliah" selanjutnya mengenai tingkah laku Adi Yuswa sekitar 5 B itu menimbulkan gelak tawa tak berkesudahan. Tapi jangan lupa ora et labora, olahraga dan humoria... ha, ha, ha...
(RATIH)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |