Dari Murtad Ke Pintu Tobat
31 Dec 2010, 14:32
Selasa (7/12/2010) Lingkungan Ratu Damai 07/Wilayah VI mengikuti renungan adven yang dibawakan oleh Teresia Lenny, pemandu KKS MBK. Ia dan timnya juga dipakai Tuhan untuk rekoleksi penyembuhan luka batin, rekonsiliasi dan pelepasan serta aktif mengadakan kunjungan ke penjara. Ia kagum akan partisipasi umat yang lebih banyak hadir. MungAkin hari itu hari libur. Butir-butir renungan dan sharing sebagai berikut:
Didiklah orang mudaDalam rekoleksi itu orang muda menjadi bahan pembicaraan, dibicarakan pada zaman ini ada banyak orang muda, mulai tak percaya Tuhan itu ada. Ada banyak anak laki-laki yang tak bisa menerima pasangan hamil sebelum nikah seperti Yusuf dari Nazaret. Orang muda sudah tak mau pergi ke gereja. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun, ia tak akan menyimpang daripada jalan itu." (Ams 22: 6)
Senyum dan tawalah selaluSuami isteri harus saling mengampuni. Jangan biarkan marah menguasai kita sampai matahari terbenam. Jika ada masalah, jangan cepat lari ke dukun atau orang pintar. Tapi carilah Yesus. Tentang kawin campur, Teresia (pemandu) tidak setuju. Akan timbul banyak masalah. Di depan romo waktu diberi dispensasi, bilang mau jadi Katolik. Sesudah pasangan jadi isteri, suami malas mengurus bahkan lupa akan niatnya.
Salib versus GolokBerikut ini ilustrasi tentang kawin campur tidak bawa bahagia: Setelah pesta nikah, suami ogah ke gereja. Isteri ikutan malas untuk menyenangkan suami di masa bulan madu. Lama kelamaan jauh dari Tuhan dan mulai cekcok kecil sampai ledakan besar. Pergi ke gereja saja, tidak beri damai sejahtera. Sampai pada suatu hari ketemu titik jenuhnya. Sambil menyindir iman katolik ia merenggut salib di dinding dan menginjak-injak dengan kakinya. Darah si ibu tersirap, tangannya menyambar golok dapur dan siap diarahkan ke tubuh suaminya. Untung suaminya takut. Sejak saat itu, tempat pelariannya adalah meja judi. Dari jam 10 pagi sampai 7 malam ibu ini berjudi. Suaminya baru pulang jam 12 malam dan tidak makan di rumah.
Diserang tumor dan kankerIbu yang punya perawakan gemuk, pertama kali diserang tumor di paha dalam sebelah kiri. Dokter menganjurkan operasi. Setelah istirahat beberapa saat di rumah, setan bekerja untuk mengajaknya main judi. Begitu dengar kring di pesawat telepon, ia langsung angkat kaki. Tak jera dioperasi yang dalamnya 20 cm di paha itu, ia diserang tumor untuk kedua kalinya. Sekarang di paha dalam kanan. Ia kembali istirahat. Begitu sembuh, sakit judinya kumat lagi. Pukulan ketiga berupa jendolan di kiri dan kanan lehernya. Waktu diperiksakan dokter, diagnosisnya: gejala kanker ibu ini jatuh pingsan.
Ibunya yang berusia 80 tahun, pakai tongkat dan ditemani pembantu datang memberinya nasihat. "Jika engkau terus berjudi, ibu akan mati tanpa mata terpejam. Kamu harus kembali ke gereja." Nasihat itu seperti tiupan angin sejuk sampai dimukanya. Pada saat yang bersamaan, ada hamba Tuhan datang untuk mendoakannya. Ia jatuh pingsan bukan karena takut tapi resting in spirit. Ia merasa ada damai sejahtera.
Wasana kataSetelah didoakan sakitnya berkurang. Waktu kembali diperiksa dokter, ternyata gejala kankernya hilang. Puji Tuhan. Yang menggembirakan adalah bahwa suaminya ingin les agama Katolik. Karena tak percaya, ia cubit tangannya. Sakit. Ini bukan mimpi. Ya ada jalan Tuhan untuk membuka pintu tobat.
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |