Hidup Sia Sia
29 Aug 2013, 15:33
Hari minggu (4/8) di Auditorium MBK, PDKK Rabu malam mengundang RD Sylverster Hari Pamungkas, dari paroki Ciputat untuk Misa Karismatik dan Adorasi. Dalam kotbahnya Romo menyapa seorang singer: "Apa yang kamu kerjakan, jika mendapatkan uang Rp.10 juta.?". Dia menjawab: "Rp.1 juta untuk persembahan dan Rp.9 juta untuk ditabung."Yang memberikan tidak dapat apa-apa. "Apa yang kamu lakukan dengan gajimu?,"lanjut romo. "Saya berikan kepada isteri, uang sekolah anak dan persembahan." Sahutnya.
"Siapa yang ingat bacaan Injil minggu lalu?,"sambung romo."Yesus mengajar Doa Bapa Kami." "Ingat kata-katanya: "Beri kami rezeki hari ini." "Bukan untuk aku, jadi ada dimensi sosial di dalamnya. Romo yang gemar nyanyi ini menanyakan: "Apakah lagu yang cocok dengan bacaan minggu ini?" Sambil mencari, koor berlagu: "Bukan dengan barang yang fana, kau tebus diriku; Tapi dengan darah yang mahal, kau tebus dosaku. Untuk menjadi seperti yang Kau ingini" St Paulus menulis: "Matikanlah dirimu segala yang duniawi: nafsu jahat dan keserakahan, seperti menyembah berhala." Kita jangan seperti orang kaya yang menimbun hartanya tapi pada malam hari Tuhan mengambil nyawanya.
Dalam Ekaristi, Yesus membagi-bagikan diri-Nya untuk kita: "Inilah Tubuh-Ku dan Inilah Darah-Ku. Romo dan koor melanjutkan dengan pujian: "Ku ada seperti ku ada, berdiri di hadapan tahta-Mu Bapa; semua oleh karena anugerah-Mu aku diselamatkan. Aku sudah mati tapi dibangkitkan. Kini aku hidup berkelimpahan. Hingga pantas aku melayani-Mu, Tuhan.
Selama Adorasi, umat memuji: "Pujilah Dia, pujilah Nama-Nya,"
Pada hari itu di Oase Rohani Katolik Rm. Medyanto O.Carm mengangkat tema yang sama. Apa gunanya kita mati-matian mengumpulkan harta di dunia. Tidak bisa di bawa mati. Hanya untuk kepentingan diri sendiri. Sukses dan kekayaan yang kita kejar. Jika kita jalan-jalan di mal, mata kita tergoda untuk beli sepatu, walau pun di lemari di rumah sudah ada 21 pasang sepatu. Yang masing-masing dipakai hanya dua kali setahun.
Semangat mati-raga yang disodorkan orang kudus Karmel, St.Yohanes dari Salib (1542-1591) menulis: "Demi mencari Kasih, kan kudaki gunung-gunung, kususuri pantai, takkan ku petik bunga-bunga." (Madah Rohani Stanza 3).
Kita diminta untuk membuka diri. Sekarang kita telah memiliki ini dan itu, namun menutup diri. St Paulus menasihatkan: "Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."
Di pesta St.Yohanes Maria Vianney (1786-1859), mengatakan: "Seorang yang tamak adalah bagaikan seekor babi, hanya membungkuk ke tanah dan tidak pernah memikirkan yang lain, selain dari bumi."
Didiklah anak-anak untuk bekerja. Jangan memikirkan warisan. Bapak dan ibu yang mempunyai kekayaan, nikmatilah uangnya untuk pergi ziarah (bukan promosi) ke Tanah Suci. Setelah mendengar, melihat napak tilas Yesus yang historis supaya lebih memahami isi Kitab Suci
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |