Meneladan Keluarga Kudus
Mia Andriani | 31 Dec 2017, 09:04
Hari ini kita merayakan Pesta keluarga kudus, "Yesus, Maria dan Yusuf." Keluarga Nazaret disebut kudus bukan karena mereka keluarga yang sempurna dan tanpa masalah, melainkan karena keberanian untuk taat pada kehendak Allah serta senantiasa hidup dalam semangat kasih dan pengorbanan.
Bacaan Injil mengisahkan ketaatan Maria dan Yusuf untuk melaksanakan hukum Taurat bangsa Yahudi. Mereka membawa Yesus ke Yerusalem untuk mempersembahkan-Nya kepada Tuhan. Tujuannya adalah supaya Yesus dikuduskan bagi Allah. Mungkin ada yang bertanya Yesus itu Tuhan, Dia datang dari Allah, mengapa harus dikuduskan lagi? Yesus itu memang sungguh Allah dan sungguh manusia. Sebagai manusia, Yesus lahir dari rahim Maria, bertumbuh dalam keluarga, bertambah besar, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Yesus sungguh Allah karena Dia Putra Allah Bapa di Surga. Dia sungguh mengasihi kita sehingga rela menjadi manusia dan siap memberi diri-Nya untuk keselamatan kita.
Kedatangan Yesus dinantikan oleh banyak orang, diantaranya Simeon dan Hana. Kedua pribadi ini menanti kedatangan Tuhan hingga usia senja. Mereka punya komitmen untuk menanti dengan sukacita. Mereka juga mempersembahkan diri untuk melayani Tuhan di Bait Allah dengan tidak mengeluh.
Kita semua diundang untuk membuka mata hati dan melihat keselamatan dalam diri Yesus Kristus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia dalam keluarga kita masing-masing. Sudahkah kita memiliki semangat kasih dan pengorbanan dalam keluarga kita? Sebagai orang tua, apakah kita sudah memberikan kasih sayang dan cinta kepada anak-anak dengan tulus? Ataukah kita terlalu sibuk kerja dan pelayanan di luar sehingga materi saja sudah cukup buat anak-anak? Sebagai anak, apakah kita sudah menghargai orang tua yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan kita? Ataukah lebih asyik sendiri dengan dunia maya pada gadget masing-masing sehingga sering kali terjadi kumpul di meja makan tidak ada komunikasi sebab semua hanya main handphone?
Sebentar lagi, kita akan mengakhiri tahun 2107 dan menyongsong tahun 2018. Mari kita belajar dari keluarga kudus Nazaret yang mau mempersembahkan dan menjalani hidup dengan menghadirkan Allah di dalamnya sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat di selesaikan dengan campur tangan Allah. Mari kita juga belajar dari Simeon dan Hana yang membaktikan dirinya siang dan malam di dalam bait Suci, agar iman kita semakin bertumbuh dan berkembang. Akhirnya, marilah kita membuka mata rohani dan jasmani untuk melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Semoga keluarga kudus Nazaret senantiasa membantu kita menghadirkan kasih Tuhan agar keluarga kita mampu menjadi keluarga kudus di tengah-tengah dunia jaman sekarang ini. Amin.
(Mia Andriani)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |