Jadikanlah Semua Bangsa Muridku
Robby Purnomo | 28 May 2015, 15:57
Perikoop bacaan injil di hari Raya Tritunggal Mahakudus, Minggu 31 Mei 2015 ini pendek, tetapi amat mendalam pesannya.
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:16-20)
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:16-20)
Yesus memberi perintah kepada kita untuk mewartakan kepada dunia apa yang telah diajarkanNya. Dan mengajak manusia untuk mengikutiNya.
Mengajarkan sesuatu kepada orang lain memerlukan komunikasi. Komunikasi adalah proses menyampaikan dan menerima pesan. Pesat disampaikan tidak hanya dengan kata-kata, tetapi banyak sarana komunikasi yang terlibat dalam menyampaikan pesan. Dan seluruh pribadi penyampai pesan mempunyai peran apakah pesan itu disampaikan dengan tulus dan sepenuh hati atau tidak.
Pesan yang tidak disampaikan dengan kesungguhan hati akan sia-sia.
Misalkan seorang Guru melarang muridnya merokok, tetapi dia sendiri merokok, apakah bisa diharapkan sang murid menuruti nasehatnya untuk tidak merokok?
Karena itu untuk bisa mengajak orang-orang lain mengikuti Kristus, kita harus menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus dengan segala segi kehidupan dan perbuatan kita. Baru setelah itu kita bisa bicara dan mengajak dengan kredibilitas yang memadai.
Pada akhir pekan ini seksi Komsos paroki Tomang merayakan Komsos Day. Pada hari itu kita menengok pada sarana-sarana komunikasi sosial dan bagaimana sarana-sarana komunikasi tersebut dapat membantu pewartaan yang dibebankan kepundak kita. Sarana komunikasi telah berkembang menjadi sangat canggih. Sekarang kita bisa berkomunikasi dan menerima berita dari belahan dunia lain. Ini bisa menjadi perkembangan yang positif tetapi juga bisa sebaliknya, karena manfaat suatu alat atau sarana pada hakekatnya tergantung pada pemakainya.
Pada dasarnya komunikasi tidak melulu tergantung pada isi pesan yang kita sampaikan tetapi hati kita, kesungguhan dan ketulusan kita; tergantung juga pada bagaimana kita menyampaikannya, bagaimana kita memberi bukti bahwa pesan kita punya makna dan harga yang patut untuk di terima.
Pesan umumnya disampaikan melalui kata-kata, tetapi bila kata tidak di dukung dengan perbuatan atau fakta yang nyata akan sia-sia. Selain ini pesan juga bisa bergaung keras tanpa kata-kata, tetapi dengan tindakan. Misalkan dapat kita lihat betapa kuatnya pesan yang disampaikan oleh orang Samaria yang baik hati menolong korban panyamun.
Mari kita mewartakan Kabar gembira yang dibawa Kristus dengan seluruh prilaku kehidupan kita dengan memanfaatkan sarana modern yang kini tesedia.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |