Totalitas Menjalankan Misi Bapa
29 Mar 2015, 05:33
Pujian dan caci maki batasnya tipis sekali. Hari ini orang bisa memuji setinggi langit, esoknya berbalik mencaci-maki pribadi yang satu dan sama. Mengapa hal itu terjadi? Karena orang terlalu tinggi meletakkan harapannya, atau sebaliknya kepentingannya tidak ditanggapi oleh pribadi tersebut. Itulah realitas hidup.
Realitas yang sama dialami pula oleh Yesus Kristus. "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, kerajaan Bapa kita Daud! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Pujian dan sorak sorai bergema di saat Yesus dan rombongan-Nya menuju gerbang Yerusalem. Segala macam pakaian dan ranting-ranting hijau tergeletak di jalan yang dilewati Yesus.
Rakyat penuh antusiasme menyambut kehadiran-Nya. Inilah Dia yang ditunggu-tunggu, pribadi yang bisa mengubah situasi hidup mereka jadi lebih baik. Pribadi yang melepaskan belenggu penjajahan dan kemakmuran di masa depan, seperti yang dibuat Daud leluhurnya.
Euforia kegembiraan dan antusiasme yang besar, sesungguhnya menutup tanda-tanda yang tampak di depan mata. Pemimpin yang satu ini hanya mengendarai keledai muda. Tidak tampak kegagahan dan kemegahan di depan mata rakyat banyak. Rakyat banyak hanya berpikir tentang kepentingan mereka. Mereka tidak sanggup melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Yesus. Bukan kegagahan dan kemegahan, melainkan kelemah-lembutan dan kesederhanaan.
Yesus tidak mengambil kesempatan untuk mencari nama baik dan kebesaran pribadi, di tengah euforia dan antusiasme dukungan rakyat. Itu bukan jalan-Nya. Jalan-Nya adalah ketaatan pada keputusan dan kehendak Bapa. Ia menjalankan misi Bapa, bukan misi pribadi!
Pujian berubah menjadi caci maki dan fitnahan yang keji. Sorak sorai berubah menjadi tangis air mata dan duka mendalam. Kepentingan orang banyak tidak terkabulkan. Yesus punya cara dan jalan-Nya sendiri. Totalitas-Nya sampai mati di kayu salib. Totalitas dan ketaatan seperti Yesuslah yang kerap dihindari banyak orang. Banyak orang menghindar dari sikap taat dan lebih suka memilih kehendaknya
sendiri. (Rm. Medyanto O.Carm)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |