Berjaga Dengan Siaga

  25 Nov 2011, 23:47

Masa penantian kedatangan Sang Imanuel telah kita masuki. Itulah adven. Menantikan berarti juga menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan tokoh yang dinantikan. Siap-siap adalah tindakannya. Siaga adalah kewaspadaannya. Jika saja tokoh yang dinantikan itu sudah diketahui, semakin mudahlah untuk berjaga. Sebaliknya jika yang dinantikan tidak diketahui, semakin beratlah tugas itu jadinya. Sang Imanuel akan datang. Nah persiapan apa yang akan kita lakukan untuk menyambut Dia?

Imanuel datang untuk setiap pribadi. Dia datang untuk memberi keselamatan. Dia mencari pribadi yang siaga. Artinya ketika Dia datang pribadi itu ada dalam keadaan penuh kesiapan, pribadi yang penuh rahmat, dalam arti hidup penuh kebaikan dan kelimpahan. Pribadi yang berjuang dalam usaha kebaikan. Pribadi yang menyadari bahwa Tuhan sangat berarti dalam hidupnya. Pribadi yang waspada dengan selalu mengupayakan kebaikan meskipun masih lemah. Pribadi yang penuh tanggungjawab dan bijaksana, sehingga mengolah tutur kata yang baik dan menyemangati. Demikian juga dalam perilakunya santun dan sopan dengan dilandasi kasih dan ketulusan. Intinya pribadi yang selalu berupaya menjadi baik.

Sebaliknya Dia tidak berkenan kepada pribadi yang lengah. Pada saat kedatangannya sedang terlena karena hidupnya semuanya sendiri. Tanggungjawab yang harus diembannya dilalaikan. Bekerja kalau senang saja. Dalam setiap kegiatan menjadi pecundang, yang mengarah kepada biang kerok. Selalu saja menjadi sumber masalah. Pribadi yang tidak bijak dalam tutur kata maupun juga tindakannya. Inilah pribadi yang tidak siaga sekaligus waspada. Berbenahlah sekarang ini juga, karena inilah saat penantian. Tuhan menjadi kekuatan kita.

(rianto).

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali