Menimba Spirit Gembala yang Baik

 Rm. Robertus Priambada O.Carm  |     26 Apr 2015, 06:47

Hari ini Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik. Ia disebut sebagai gembala yang baik karena Ia menyerahkan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya. Ia membedakan antara gembala yang baik dengan seorang upahan. Seorang upahan tidak memiliki hubungan batin dengan domba-domba yang digembalakannya. Ia menggembalakan domba yang bukan miliknya sendiri. Seorang upahan menggembalakan domba-domba itu karena ia butuh upah. Ia mau menggembalakan domba jika ia diupah. Seorang upahan tidak memiliki perhatian dan kepedulian yang tulus dalam menggembalakan domba-domba itu. Ia hanya peduli pada dirinya sendiri. Sikap seorang upahan itu akan tampak jika ada serigala yang mengancam keselamatan jiwa domba-domba yang digembalakannya, ia akan melarikan diri menyelamatkan nyawanya dan meninggalkan domba-domba itu menjadi mangsa serigala-serigala.

Menimba Spirit Gembala yang Baik

Sebaliknya Gembala yang baik adalah seorang pemilik domba. Ia mengenal dengan baik domba-dombanya, demikian juga domba-domba yang digembalakannya juga mengenal dia dengan baik. Gembala yang baik sangat mengasihi domba-domba miliknya. Kasih itu ditunjukkan lewat kepedulian dan perhatiannya kepada para dombanya itu. Jika domba-dombanya mengalami bahaya, Ia tidak akan lari meninggalkan domba-dombanya. Ia akan berjuang menyelamatkan dan melindungi, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan mereka.

Gembala yg baik senantiasa memiliki kasih dan semangat untuk menyatukan bukan memecah belah. Ia senantiasa menjaga kesatuan di antara para dombanya. Bahkan domba-domba lain yang berasal dari luar kandang dituntun dan disatukan dalam kandang yang sama. Dengan demikian domba-domba yang di luar kandang itu menjadi satu kawanan dan satu gembala.

Apa pesan Injil ini bagi kita? Kita yg melalui pembaptisan, Allah telah memberikan rahmat-Nya mengenal Kristus yaitu sang gembala yang menghantar kita pada hidup. Ia menjadikan kita bukan hanya kawanan domba melainkan lebih dari itu yaitu sebagai anak-anak Allah. Rahmat itu hendaknya kita syukuri. Ungkapan syukur yang paling tepat atas rahmat itu ialah dengan berjuang hidup sebagai Anak-anak Allah. Hidup dengan menimba spirit gembala yang baik dalam setiap peran kehidupan kita sehari-hari. kita dipanggil untuk menghidupi spirit seperti gembala yang baik dengan dombanya, seperti Kristus dengan Bapa-Nya.

Sudahkah kita menghidupi spirit itu dalam peran kehidupan kita sehari-hari; sebagai orangtua dengan anak, ketua lingkungan dengan umatnya, pimpinan dengan bawahan, guru dengan murid, dosen dengan mahasiswa, pejabat dengan rakyatnya?

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi