Jalan Naikjalan Naik, Jalan Turun

  24 Mar 2013, 01:35

Temanku, baru saja lengser dari jabatan bos, bercerita dengan nada emosi. "Dulu si Polan, Ponirun, Palija sangat ramah. sering telpon atau mengajak makan siang. Sekarang weleh...weleh...lagaknya sok benar seakan-akan gue penuh kusta ketika mencoba minta ketemu. Diputer-puter akhirnya bilang maaf lagi sibuk bener nih...nggak ada waktu." Nampaknya temanku lupa bahwa itu sudah biasa, dimana-mana terjadi. Kalau karir sedang jalan naik maka banyak teman bermunculan ber ha..ha..dan ber hi...hi.. Kalau jalan sedang turun maka mereka menghi-lang. "Buktinya apa kok loe bisa ngo­mong gitu," teriak nuraniku.

Seminggu sebelum disalib, Yesus masuk ke Yerusalem dengan dielu-elukan. "Yerusalem, Yerusalem lihatlah rajamu!" Banyak sekali orang per­caya bahwa Yesus, sang Mesias akan membebaskan bangsa Israel dari pen­jajahan Romawi. Orang menyambut-Nya dengan wajah ceria, 'sumringah', penuh senyum dan tawa. Tapi apa yang terjadi saat kelompok Imam Agung berhasil menangkap, menyiksa dan menyeret Yesus kepengadilan. Orang yang semula mengelu-elukan langsung kecewa dan berbalik arah ikut menghujat. Para murid terdekat juga kabur ketakutan. Petrus, calon Paus pertama mengikuti Yesus dari dekat, bahkan menyangkal sampai tiga kali ketika ada orang mengenal­nya sebagai murid Yesus. Sambutan meriah terjadi ketika sedang jalan naik dan cacian datang ketika jalan turun. Walaupun demikian Yesus yang setara dengan Allah tetap mengosongkan dirinya menjadi manusia biasa mengala­mi ketakutan karena tahu akan disiksa dan disalib.

Peristiwa ini terjadi kira-kira 2000 tahun lalu, sekarang dikenang sebagaihari Raya Minggu Palma, tetap mampu mencerahkan banyak orang yang setia mengikuti jejak Guru. Peristiwa diting­galkan oleh teman lama seperti saha­batku adalah latihan yang diberikan Tuhan agar orang selalu rendah hati.Menyadari bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ada saat tertawa ada saat menangis. Roda akan berputar terus. Kadang diatas kadang dibawah. Dalam posisi apapun Allah tetap murah hati kepada umat-Nya. Rasa syukur akan membuat orang bisa merasakan limpahan kasih-Nya terus menerus dan berdamai dengan diri sendiri atas se-gala anugerah dari Allah.

Beranikah aku meneladani sikap Yesus yang tetap rendah hati dan tekun melaksanakan kehendak Bapa? Semoga.

(JA Gianto / Sie Katekese)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi