Tetapi Apa Katamu, Siapakah Aku Ini?
19 Aug 2011, 15:57
Apa jawab kita bila pertanyaan diatas ditujukan pada kita oleh Yesus? Tentu saja jawaban yang kita berikan adalah: "Engkau adalah Mesias, Putera Allah yang hidup!" Pertanyaan berikut yang akan timbul adalah: Apakah jawaban ini keluar dari hati kita yang tulus dan jujur, atau kita hanya otomatis menjawab dengan mengutip pelajaran yang kita terima dari guru Katekese kita, waktu belajar agama Katolik, tanpa benar-benar memahami atau menghayati apa yang kita ucapkan.
Dengan pembaptisan kita mulai hidup baru, hidup sebagai putera Allah, pengikut Yesus. Kita berjanji untuk menyangkal setan dengan segala kesia-siaanya. Namun sering kita lemah, tidak tahan godaan, seperti Petrus walaupun semangat besar masih dilanda ketakutan, tidak kuat menghadapi resiko yang menghadang dan memilih menyangkal Yesus tiga kali, sebelum ayam berkokok di halaman Gedung Imam Besar ketika Petrus dikenali sebagai seorang pengikut Yesus.
Seperti Simon Petrus kita tidak luput dari pengabaikan atau penyangkal pada Yesus, kadang bukan karena terancam bahaya atau ketakutan, tetapi karena egoisme, karena mau nikmat sendiri misalkan di hari Minggu memilih santai dirumah atau pergi ke tempat lain yang lebih memberi kesenangan jasmani, katimbang merayakan Misa Kudus. Merampas hak orang demi keuntungan diri sendiri.
Sering juga kita menomor duakan hidup perintah Allah, dan ikut kesenangan duniawi. Takut melawan arus untuk memilih jalan yang benar.
Yesus tahu kehendak baik Petrus, maka dia memberi nama "Petrus" yang berarti "Batu Karang" agar dalam menjalankan perintah Yesus sebagai pemimpin gerejanya Petrus terinspirasi oleh nama barunya dan dapat kokoh mempertahankan perintah Yesus. Demikian pula dengan baptisan kita, kita memilih nama baptis orang kudus untuk panutan dan inspirasi agar kita diberi kekuatan untuk teguh menjalankan perintah Allah sebagaimana telah di contohkan oleh Santo/Santa pelindung kita yang namanya kita pakai.
Sehingga kita yang tahu persis siapa Yesus, akan memperlakukan Dia sebagaimana layaknya kita harus memperlakukan-Nya, dan tidak menyangkal atau melupakan-Nya dikala kita dianugerahi kelimpahan dan kesenangan.
Marilah kita berusaha untuk selalu mendewasakan iman kita, agar dapat menggarami dan menerangi lingkungan masyarakat sekitar kita, dimanapun kita berada.
(Robby Purnomo)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |