Yesus Pun Mendoakan Murid-murid-nya

  29 May 2012, 14:58

Membaca, mencermati isi injil Yohannes yang manapun, membutuhkan energi otak, imajinasi dan translasi memadai. Ibarat pelukis icon, Yohanes sepertinya tidak bermaksud menampakkan sesuatu yang tidak tampak. la "me-ngajak" pembaca mencari sendiri apa yang tidak tampak di dalam apa yang ia tampakan lewat kalimat rumit.

Namun hanya dengan iman kristiani, kita mampu sekurang-kurangnya "mendekati" apa yang tersirat di balik yang tersurat. Apakah ini pembelaan adanya "ketidakmampuan" mencernakan isi kitab? Tidak berlebihan. Dari-pada disebut sok pinter, sok tahu, munafik, snob, sok ngerti Judul bersumber Yohanes 17 tersirat ada rasa heran, aneh sekaligus terharu, bangga.

Bagaimana tidak. Seluruh umat kristiani faham siapa Yesus, lha kok malah mendoakan murid-murid-Nya. Kita saat ini merupakan muridnya, murid Yesus. Dus, kita kebagian doa-Nya. Alangkah bahagianya kita, ada "tokoh" mendoakan kita. Apa tidak keliru?

Pada awalnya memang ragu. Tapi Yesus pasti ada "alasan" mengapa mendoakan murid-murid-Nya. Pertanyaannya: Apakah umat manusia pu-nya waktu berdoa bagi yang lain dan sesama? Doa, berdoa, mendoakan adalah fokus perenungan ini.

Kata doa ditemui dalam 56 ayat, kata berdoa ada dalam 109 ayat, 12 ayat untuk kegiatan mendoakan. Secara statistik ternyata mendoakan (orang lain) menduduki ranking terbawah.

Itu bukan berarti kegiatan itu tidak signifikan. Justru ranking terbawah, manusia sangat berharap terpenuhinya seluruh cita-cita dan keinginan dalam segala lini kehidupan yang tertulis dan terucap "Mohon Doa Restu". Misa kadang diwarnai intensi tertentu: pernikahan, lulus ujian, dapat jodoh, rumah laku dijual, cepat sembuh dari penyakit, kelahiran putra pertama, pindah rumah. Umat serentak menyeru: Kabulkanlah doa kami. Apakah umat benar berdoa atas permohonan itu? Saya tak perlu tahu. Atau, dengar ulang lagu rohani - Di Doa Ibuku - dengan syair liris,.... di dalam doamu namaku disebut. Doa ibu, doa anak yatim piatu, doa tulus, akan berkenan di hati Yesus. Doa adalah permohonan kepada Tuhan. Penyerahan total pemenuhan keinginan doa tulus pada Tuhan, maka Ia berkenan memenuhinya. (Markus 11- 24)

Adakah kekhawatiran Yesus hingga Ia berdoa untuk murid-murid-Nya? Yesus faham bila "tugas-tugas-Nya" di dunia selesai. Ia menginginkan adanya "umat baru" paska kebangkitan-Nya. Ia mendoakan mereka yang menjadi milik-Nya supaya mereka menjadi umat baru yang bersatu yang dikuduskan dalam kebenaran karena sabda-Nya adalah kebenaran (17) Kalimat indah yang ada dalam mazmur tanggapan,

Renungan isi injil Yohannes tentu tak sesederhana kalimat kalimat tertulis di atas. Untuk direnungkan pun tidak bisa hanya sepenggal. Konteks keseluruhan isi yang kait mengkait harus dibaca teliti. Ini perlu pengetahuan. Pengetahuan akan datang kepada kita manakala kita "membatin" sabda Tuhan, tekun dalam doa saat ambil bagian dalam perayaan umat beriman terutama dalam ekaristi. Karena saat itu Roh Kudus - asal segala karunia pengetahuan dan kebijaksanaan akan menerangi kita. Dari pengetahuan itu akan muncul perbuatan perbuatan baik bernuansa kasih.

Harapan Yesus dengan doa-Nya tentu tak jauh akan hadirnya umat yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.

Yesus, Maria, Yoseph - Ora pro nobis.

Suwanto Soewandi - St. Benedictus

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi