Menjadi Utusan Kristus

 Judith Widjaya  |     20 Mar 2016, 10:59

Minggu ini kita merayakan Minggu Palma. Peristiwa ini merupakan Yesus masuk ke kota Yerusalem dimana harapan orang banyak, mereka mengelu-elukan dan mencintai Yesus karena mereka berharap kepada Yesus, bukan menerima dan mendengarkan ajaran-Nya. Ia mau diutus untuk menyampaikan Sabda Ilahi kepada siapa saja yang lemah, letih, lesu, yang tidak lagi mampu mencari tahu kehendak-Nya, yang terlalu sibuk dengan pelbagai macam urusan. Ia mau membawa kehadiran Ilahi ke tengah-tengah umat manusia.

Menjadi Utusan Kristus

Yesus datang dengan menunggang keledai. Keledai adalah simbol perdamaian. Berarti Yesus hadir dengan membawa pesan perdamaian. Menunjukkan bahwa Ia adalah raja yang penuh dengan kelemahlembutan, bijaksana, arif. Yesus datang sebagai raja yang berwibawa tapi lemah lembut. Sedangkan daun palma dilambai-lambaikan, menandai kemenangan dan kemuliaan.

Yesus Pusat Segalanya

Panggilan menjadi rasul Yesus adalah panggilan setiap orang beriman. Panggilan ini kita lakukan jika kita memiliki hati yang lepas bebas, hati yang tidak memikirkan dirinya sendiri. Hati yang lepas bebas berlaku pada keselamatan hidup orang lain seperti Yesus telah lakukan.

Sebagai orang beriman, kita diharapkan mempercayakan diri seutuhnya kepada-Nya. Kita mendambakan kehidupan kekal, mulia, berbahagia selamanya, tapi kadangkala kedagingan dan godaan duniawi jauh lebih nikmat, sehingga efeknya mengakibatkan kita buta akan kehadiran-Nya dan tidak menyakini Dia atas Penyelenggarahan Ilahi yang terjadi di hidup kita.

Apa yang Yesus kehendaki dalam hidup kita saat ini? Kiranya kita sebagai pengikut Kristus yang merdeka, diminta untuk menjadi saksi-saksi kerahiman-Nya lewat kebangkitan-Nya melalui perbuatan, olah rohani, hidup bakti, amal kasih dalam kehidupan kita sehari-hari. Peristiwa ini janganlah hanya dijadikan sebagai seremoni yang diperingati setahun sekali, namun Yesus sendiri meminta kita percaya atas kemenangan-Nya, sehingga kita menjadikan Yesus sebagai satu-satunya pusat hidup kita.

Kiranya dalam kesempatan ini, kita dapat menjadi saluran rahmat-Nya melalui sikap keterbukaan untuk terus berharap dan bergantung sepenuhnya kepada belas kasih-Nya.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi