Pentakosta

  17 May 2013, 15:54

Pentakosta artinya hari ke-50. Dalam tradisi kekristenan, peringatan hari ke-50 terjadi 7 minggu setelah Kebangkitan Tuhan Yesus yang dirayakan sebagai hari dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul. Empat puluh hari setelah bangkit, Tuhan Yesus naik ke Surga. Setelah kenaikan-Nya, para murid bersama dengan Bunda Maria dan orang-orang yang percaya berkumpul di ruang atas di Yerusalem, bertekun sehati sejiwa berdoa menanti-nantikanpenggenapan janji Tuhan Yesus. Mereka berdoa tiada putus-putusnya, karena yakin percaya bahwa Tuhan Yesus dan Allah Bapa tidak meninggal­kan mereka sendirian. Mereka menantikan Roh Kudus.

Tidak ada yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan para murid dan Bunda Maria mempersiapkan diri untuk menerima anugerah yang luhur mulia. Saat itu mereka mengalami adanya kekuatan dari dalam yang membuat hati mereka berkobar-kobar penuh semangat. Jika sebelumnya hanya dua murid yang berkobar-kobar hatinya saat perjalanan ke Emaus, kini pengalaman itu dialami bersama-sama. Pengalaman memahami isi Kitab Suci dari dalam, bukan sekedar kulit luar. Dan pada akhirnya mampu menjelas­kan pengalaman tersebut dengan bahasa yang dimengerti oleh banyakbangsa. Mereka mampu memahami rencana Tuhan dalam terang Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang mengajarkan segala sesuatu kepada mereka,dan mengingatkan mereka akan semua yang telah Tuhan Yesus katakan kepada mereka selama itu.

Para murid dan Bunda Maria mengalami sungguh-sungguh turunnyaRoh Kudus, yang memberi penghi­buran dan kekuatan. Hati yang terbu­ka dan penuh penyerahan diri mampu menangkap daya-daya Roh Kudus yang berkarya. Inilah hari Allah men­curahkan berkat-berkat rohani dan jasmani bagi jemaat-Nya. Di dalam Roh Kudus itulah Kristus hadir, mem­berikan kekuatan dan menyertaipeziarahan jemaat yang dikasihi-Nya. Janji Tuhan Yesus digenapi pada hari Pentakosta. Sang Penghibur, Roh Kudus telah dicurahkan bagi jemaat perdana dan demi pertumbuhan Gereja dahulu sekarang dan di masa depan.

Pengalaman Pentakosta, turunnya Roh Kudus itulah yang hendaknya kita hidupi terus menerus. Kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tidak mungkin hidup tanpa Roh Kudus. Belajar terus menerus tanpa henti dari pengalaman Bunda Maria dan jemaat perdana, yang sung­guh terbuka akan karya Roh Kudus dan bersedia mau dibimbing oleh-Nya. Maria adalah gambar dan teladan yang lengkap bagi kita. Ia seorang ibu, murid dan saudara bagi para murid dan jemaat perdana. Semakin kita mencintai Maria, semakin pula kita terbuka mencintai dan mau bersedia dibimbing oleh Roh Kudus.

Roh Kudus membantu kita sema­kin berkobar-kobar memahami dan menghayati isi Kitab Suci. Roh Kudus menjadikan kita sebagai saudara dan saudari satu dengan yang lain. Roh Kudus meneguhkan peziarahan kita dalam melayani sesama tanpa pandang bulu. Gereja kita tetap ada dan bertumbuh dengan segala jatuh bangunnya hingga saat ini, berkat bimbingan Roh Kudus. Bukan karena kekuatan dan kemahiran individu-indi­vidunya. Roh Kudus adalah guru sekal­igus pembimbing utama umat beriman Kristiani. Berdoalah selalu mohon rah­mat Roh Kudus untuk seluruh hidup Anda, untuk hidup Gereja local dan universal.

(Medy O.Carm)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi