Tubuhku Sungguh Makanan dan Darahku Sungguh Minuman

 Rob Purnama  |     18 Jun 2017, 04:09

Sebelum mengakhiri Karya Penebusan, warisan besar yang ditinggalkan Yesus adalah Sakramen Ekaristi. Di sini Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya kepada kita semua. Dalam Ekaristi yang kita sambut itu ada Yesus yang Hidup. Semua ini diberikan-Nya agar kita meneruskan karya-Nya, mewartakan Kasih pada dunia.

Tubuhku Sungguh Makanan dan Darahku Sungguh Minuman

Sekarang ditengah badai dan krisis keagamaan yang melanda dunia, apakah kita telah berbuat cukup sesuai ajaran Yesus?

Beberapa hari lalu melalui pesan whatsapp, saya membaca bahwa Kekristenan di beberapa negara Eropa akan tergerus dalam beberapa puluh tahun lagi. Seorang teman diskusi mengatakan tidak khawatir, Tuhan tidak tidur. Tak akan dibiarkan-Nya itu terjadi.

Namun, di sisi lain saya membaca tulisan di sebuah tempat perziarahan: 'Christ has no hands but yours!', artinya Yesus menyerahkan karyanya ke dalam tangan kita. Tanpa tindakan kita yang telah menerima Tubuh dan Darah-Nya, Kristus tidak bisa melakukan hal konkret apa-apa demi gereja-Nya. Ini karena Tuhan menghargai kehendak bebas yang telah diberikan-Nya pada kita, Dia tidak akan mengintervensi tindakan atau jalan yang kita pilih. Seperti Dia juga tidak menghalangi ibu Hawa menerima godaan Setan pada awal penciptaan.

Bulan lalu saya menyaksikan proyek raksasa pembangunan sebuah Basilika besar yang dimulai pembangunannya nyaris satu setengah abad lalu, dan belum rampung. Basilika Sangrada Familia - Gereja Keluarga Kudus; rencana selesainya adalah tahun 2032. Saya berharap karya Antonio Gaudi - Arsitek Basilika ini - dalam penyelesaian akhirmya di tahun 2032 nanti tidak cuma diresmikan sebagai 'museum' yang cuma jadi tontonan kemegahan masa lalu, sebagai sementara gereja-gereja tua di negara-negara sekitarnya.

Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk kita santap. Masuk bersatu dengan kita, menjadi makanan - sumber pertumbuhan kita. Marilah kita gandeng tangan-Nya untuk melanjutkan Karya Kasih-Nya sehingga Gereja-Nya menjadi sumber hidup dan pegangan umat manusia dalam mengaruhi badai kehidupan yang makin mengganas.

Semoga. Doa-doa saja tidak cukup bila tidak disertai perbuatan nyata.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi