Pajak

  13 Oct 2011, 16:41

Di negara kita sedang dilakukan sensus pajak. Petugas akan mendatangi rumah-rumah untuk mendata. Kegiatan ini menimbulkan kegundahan pada masyarakat, karena takut para petugas akan bertanya pelbagai hal dan bahkan melampaui kewenangannya.

Pajak

Sebuah negara dengan penduduk 230 juta, namun cuma punya sekitar 14juta wajib pajak banyak di antaranya tidak memenuhi kewajiban memang perlu pembenahan kalau mau membangun.

Walaupun sering diberitakan tingkat kepatuhan pajak meningkat yang ternyata dari naiknya penerimaan pajak namun lebih tepat dikatakan bahwa yang meningkat adalah tingkat ketakutan.

Pelajaran berdisiplin terutama pada anak-anak memang dimulai dengan ancaman yang menimbulkan ketakutan-ketakutan akan dihukum, setelah dia meningkat dewasa dan pemahamannya meningkat maka akan menjadi lebih patuh dan berdisiplin karena cinta, solidaritas atau tanggung jawab.

Bacaan injil akhir pekan ini membahas tentang kewajiban membayar pajak. Yesus mengatakan: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma: "Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat."

Sering terdengar ungkapan, percuma bayar pajak, toh akan dikorupsi akan diselewengkan.

Sejatinya ini lebih merupakan pembenaran katimbang kebenaran. Kalau Negara kita umpamakan keluarga-memang Negara merupakan sebuah keluarga besar-apakah benar apabila kita tidak mau berkontribusi pada keluarga kita kalau ada kakak atau adik kita yang mengambil uang untuk dirinya sendiri? Lalu apakah patut jika kita juga ikut mengambil uang yang menjadi hak keluarga kita untuk diri kita sendiri?

Memang masih banyak yang kurang beres di negeri kita. Hal ini hanya bisa diperbaiki dengan kontribusi positif dari kita dan bukan dengan prinsip: "sekarang jaman edan, kalau tidak edan tidak akan kebagian......!

Kita semua cinta Negara kita.

Marilah kita perbaiki bersama mulai dengan diri kita sendiri. Kalau orang lain berbuat curang janganlah kita kita ikut berbuat curang. Kalau orang acuh tak acuh jangan kita ikut tidak ambil peduli.

Marilah menjadi pembaharu dan bukan benalu. Berat memang tetapi dengan semangat kasih Tuhan, semua jadi mungkin.

(Robby Purnomo)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi