Maria Gadis Desa, Ratu Surgawi
17 Aug 2010, 17:40
Maria gadis sederhana dari desa Nasaret, puteri Yoahim dan Ana. Ketika masih muda, Tuhan telah memilihnya menjadi ibunda Putera-Nya yang Tunggal. Pastinya Marialah yang paling berkenan, diantara begitu banyak wanita muda pada jaman itu. Maria sendiri tidak mengerti mengapa Tuhan memilihnya, tetapi dia, dengan penuh iman, menerima apa yang dikatakan malaikat Gabriel kepadanya. Gadis desa yang sederhana itu berucap "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu". (Luk 1: 38).
Maria memang seorang manusia biasa yang sangat sederhana. Ia tak berbeda dengan kita. Namun ia menjadi sangat luar biasa karena sikap percayanya. Ia menempatkan dirinya sebagai hamba Tuhan dan menerima penugasan-Nya, meski belum memahami konsekuensi penderitaan yang akan diterimanya. Pada kunjungannya ke Elisabet saudarinya, Maria melihat mukjizat Tuhan yang terjadi.
Kelahiran Puteranya, Yesus, dikandang Betlehem, merupakan awal perjalanan panjang Maria membesarkan dan mendampingi Yesus, hingga mengantar putera terkasihnya itu ke gunung Golgota. Maria dengan tegar mendampingi Yesus yang telah menderita sengsara dan akhirnya wafat di salib, untuk penebusan umat manusia. Itulah puncak kesetiaan bunda kita. Dari atas saliblah Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada Yohanes, sebagai lambang penyerahan kepada kita (Yoh 19: 27).
Itulah Bunda kita, gadis sederhana dari desa Nasaret, yang memiliki cinta dan kesetiaan yang amat luar biasa kepada Tuhan. Maria pada tanggal 1 Nopember 1950, hampir 60 tahun yang lalu, oleh Paus Pius XII, dimaklumkan sebagai "Bunda Allah yang Tak Bernoda Dosa, Maria yang tetap perawan selamanya, sesudah menyelesaikan perjalanannya didunia, diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya."
Sejak itulah Gereja merayakan Hari Raya Maria diangkat ke Surga untuk menghormati Perawan yang telah menjadi bunda Sang Penebus.
Seperti Maria yang hari ini diangkat ke Surga, kita semua dipanggil menjadi saluran rahmat bagi sesama kita.
(Michael Setiawan)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |