Always Be with You

 JA Gianto  |     16 May 2016, 00:07

Selalu bersamamu adalah kata cantik ketika dua orang muda sedang memadu janji menyusun rencana hidup. Setiap saat kamu membutuhkan saya selalu di sampingmu, siap membantu. Romantis. Punya masalah...,'no problem' karena kita akan selalu menyelesaikan bersama-sama. Rasanya dunia selalu indah. Kenyataannya! Dunia berbeda dengan impian. Perpisahan pasti terjadi karena kematian adalah keniscayaan. Manusia tak mampu mengubah rencana Tuhan barang sedetikpun. Kematian bisa menyonsong manusia dimana saja. Mungkin karena sakit, sedang jalan pagi tiba-tiba diseruduk mobil, kena bom bunuh diri di mall, tak sengaja minum racun, dll.

Always Be with You

Demikian juga yang dialami para murid Yesus. Kegalauan hati mulai mengalami pemulihan karena Guru tercinta sudah bangkit bahkan beberapa kali menampakkan diri. Rasa senang bisa bersama-Nya hanya berlaku 40 hari. Yesus naik ke surga meninggalkan mereka di dunia. Namun sebelum naik Dia berjanji akan mengirim Penolong untuk menemani dan menghibur sampai akhir zaman. Tepat pada hari ke 50 setelah kebangkitannya (Pentakosta), para rasul bersama-sama Bunda Maria menerima lidah berapi sebagai tanda turunnya Roh Kudus. (Bdk Kis 2:1-12).

Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran akan selalu berserta umat untuk membimbing dan menghibur. Hati nuraniku langsung teriak, "Ah...yang benar! Rasa-rasanya kamu itu selalu menganggap dirimu selalu benar. Apa itu Roh Kudus membisiki kamu? Kalau itu Roh Kudus kenapa muncul perdebatan, kemarahan dan permusuhan dalam mempertahankan kebenaran? Beda ya... dengan buah roh seperti kedamaian, kesabaran, kasih." Teriakan itu menyadarkan saya bahwa apa yang aku anggap benar selama ini belum tentu benar bagi orang lain. Kebenaran sejati hanya ada pada ROH KEBENARAN. Saya sering melupakan ini atau mungkin sudah kebas (imun) terhadap bisikan Roh Kudus untuk men- cari kebenaran. Pendapat/ pemikiran apa yang ada di otak adalah persepsi hasil olahan bukan REALITAS. Hari Raya Pentakosta mengingatkan kembali harta tak ternilai, ROH PENOLONG, yang dikirim Yesus. Tahun Suci Kerahiman Allah merupakan kesempatan menajamkan kepekaan mendengar Roh Penolong agar mampu mewartakan CINTA kepada sesama maupun diri sendiri. Ini akan membuat manusia tidak lagi perlu merasa terancam kekuatan-kekuatan gelap yang pergi datang begitu saja. Ada kekuatan baru yang tak terpikirkan sebelumnya dan membuat alam pikiran berubah. Terbuka dunia baru. Dunia penuh kasih.

Lalu? Saya mau apa? Diam..cuek bebek. Atau aktif menyebarkan kebenaran dan mewujudkan Sukacita Injil. Hidup adalah pilihan!

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi