Terimalah Roh Kudus

  14 Apr 2012, 21:13

Marilah kita bersyukur dan berbangga, karena kita semua, telah menerima Roh Kudus? Kapan? Sejak kita mengaku percaya dan menerima SAKRAMEN PERMANDIAN.

Apa buah Roh yang kita terima? Intinya ialah bahwa kita mengalami "hidup oleh Roh". Kita menjadi manusia merdeka yang membiarkan diri dipimpin oleh Roh. Kata Rasul Paulus: " Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah......Oleh Roh itu kita berseru "Ya Abba, ya Bapa" (Rm 8: 15-16). Abba bahasa Aram. Abba itu sapaan mesra seorang anak kepada ayahnya (bdk papa atau papi). Hanya anak sendiri, bukan tetangga yang dapat menyapa dengan kata abba. Yesus di Taman Getsemani menyapa Allah Bapa dengan sebutan Abba. Dia juga mengajak kita menyapa Allah dengan sebutan Bapa, misalnya lewat ajaran doa Bapa kami.

Bersama Thomas kita berseru: "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20: 28), yaitu pada saat Hosti kudus dan piala diangkat oleh Imam pada waktu konsekrasi. Iman kita mengakui Kristus sungguh hadir secara sakramental dalam rupa roti dan anggur.

Ekaristi ADALAH SUMBER DAN PUNCAK SPIRITUALITAS KRISTIANI. Maksudnya bahwa Ekaristi sumber daya kekuatan hidup. Berkat Ekaristi kita dipersatukan dengan Kristus dan semakin berakar dalam iman. Partisipasi aktif dalam ekaristi menjadikan kita bersatu dengan Dia menjadi satu Tubuh mistik Kristus. Ekaristi sungguh mempersatukan seluruh umat dalam Komunitas Gereja, konkret komunitas paroki dan lebih konkret lagi komuni-tas Lingkungan.

Menarik bahwa sebelum Tuhan Yesus bersabda Terimalah Roh Kudus, Dia dua kali bersabda: "Damai sejahtera Bagimu" (ay 19 dan 21). Maksudnya agar para murid tidak takut lagi, sebab Kristus Ekaristis telah menyatu dengan kita. Dialah sumberdaya kekuatan kita di tengah dunia, masyarakat kita yang kacau balau, penuh dengan hongan, penipuan hilangnya keadilan dan kejujuran. Keadaan ini makin di-perparah main kuasa. Jabatan untuk menguasai, BUKAN MELAYANI. Di tengah masyarakat yang demikian inilah kita diutus: "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (ay 21). Kita diutus menjadi saksi Kristus, dengan cara berani melawan arus, tegar dan tahan bantingan.

Lalu bagaimana kita dapat menjadi saksi Kristus? Kita harus ada di pihak Roh Kudus dan sehati sejiwa dengan semangat Roh Kudus. Ini berarti kita selalu siap membiarkan diri dipimpin oleh Roh. "Jikalau kita hidup oleh Roh,.... janganlah kita gila hormat,.... dan saling mendengki" (Gal 5: 25-26). Mengapa? Kita menjadi tarikan dua kekuatan yang saling bertentangan, yaitu Hidup menurut daging atau Roh? Kata Paulus: ".... hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging" (Gal 5: 16). Buahnya sangat jelas dari perbuatannya: "Perbuatan daging telah nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, Iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan, roh pemecah, kedengkian,...." (Gal 5: 19-21). Paulus melanjutkan: "Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri" (Gal 5: 22-23).

Penutup: Bagaimana suasana komunitas anda, baik teritorial (Lingku-ngan) maupun kategorial? Apa ada masalah? Kembalilah pada Roh Kudus, biarkan diri dipimpin dan taat pada bisikan Roh.

Romo ASP Poespowardojo O. Carm

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi