Perjumpaan yang Meneguhkan
Amideus Chadikun | 13 Aug 2016, 17:41
Malaikat Gabriel memberitahu kepada Bunda Maria bahwa saudaranya yang bernama Elisabet sedang mengandung enam bulan dari kehamilan yang ajaib. Tanpa ragu, Bunda Maria pergi menemui Elisabet karena ia berharap Elisabet saudaranya itu akan mengerti bahwa ia telah mengandung tanpa melakukan hubungan layaknya sepasang suami istri, tetapi Roh Kudus yang menaruh benih itu dalam rahimnya.
Ayat-ayat dalam perikop ini mencerminkan suka cita yang dialami oleh Bunda Maria semakin meningkat dan besar. Bukan hanya ia rasakan ketika malaikat Gabriel mengunjunginya dan menyampaikan kabar suka cita bahwa ia telah mengandung Putra Allah Yang Maha Tinggi, yaitu Yesus Kristus. Tetapi, juga pada saat perjumpaan Maria dengan Elisabet itu semakin meneguhkan imannya Maria tentang apa yang telah ia alami sebelum ia mengatakan sesuatu kepada Elisabet.
Peristiwa perjumpaan yang luar biasa ini mengingatkan kita bahwa ketika dibaptis, kita telah mengalami pencurahan Roh Kudus dan Roh kita yang telah lahir baru selalu memiliki buah "suka cita" di dalamnya.
Hendaklah kita dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Elisabet ketika ia mendengarkan salam dari Maria dengan bersuara nyaring "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Lukas 1: 42-43).
Apa yang diucapkan oleh Elisabet di hadapan Bunda Maria bukan hanya mengajarkan tentang kerendahan hati, tetapi yang lebih penting adalah pernyataan imannya dengan menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pada saat Yesus masih berada dalam rahim ibu-Nya.
Dan, semua ini dapat terjadi karena manifestasi dan pekerjaan Roh Kudus yang memperlengkapi kita dalam pelayanan. Yesus sendiri sebagai Putra Allah yang tidak berdosa, juga mengalami pengurapan Roh Kudus sebelum memulai pelayanan-Nya.
Sebab itu, marilah kita semakin menyadari akan hadirat dan kuasa Roh Kudus di dalam diri kita untuk menuntun hidup kita yang penuh dinamika di zaman sekarang ini. Dan, melalui peristiwa ini juga, Allah sedang meminta kita untuk mengizinkan Dia (Kristus) hidup melalui kita (Galatia 2: 20) untuk berani dan setia melayani sesama yang lemah, kecil, miskin, tersingkir, dan berkebutuhan khusus dengan penuh suka cita.
Kita meneladan Bunda Maria yang telah mengandung, melahirkan, merawat, dan mendidik Yesus dengan penuh kasih sayang di sepanjang hidupnya.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |