Setia pada Hal Kecil Akan Membawa Kesetiaan pada Hal yang Besar

 Robby Purnomo  |     14 Feb 2016, 07:29

Setelah puasa 40 hari lamanya, Yesus pasti lapar dan haus. Fisiknya lemah, tetapi imannya tidak. Terbukti dari ketegasannya menolak godaan Iblis.

Setia pada Hal Kecil Akan Membawa Kesetiaan pada Hal yang Besar

Tiga macam godaan dicobakan oleh Iblis dalam usahanya menjatuhkan iman dan kepercayaanNya.

Mula-mula iblis mengajak Yesus mengubah batu-batu di sekitarnya menjadi roti, untuk menanggulangi laparnya. Sering kelaparan memuat orang lemah, mau melakukan apa saja asal dapat makan. Kemampuan mengendalikan diri kalah oleh nafsu. Yesus tidak demikian; dengan tegas Dia menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Apakah Yesus tidak menderita kelaparan saat menolak itu? Pasti dia menderita kelaparan hebat.

Kemudian Iblis membawa Yesus ke tempat yang tinggi, dari sana terlihat semua kerajaan Dunia. Di sini Iblis menawarkan Kekuasaan dan Kemuliaan bila Yesus mau menyembah iblis itu. Tetapi Yesus, tetap teguh dan menolak tawaran kekuasaan dan kemuliaan itu.

Akhirnya, Iblis menggoda Yesus untuk menguji Allah apakah akan menjaga PuteraNya. Iblis menyuruh Dia melompat ke jurang. Yesus tegas menolak dengan berkata: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!".

Tiga bidang kelemahan manusia diserang iblis: kelaparan, kekuasaan dan kepercayaan. Yesus menang. Bagaimana dengan kita?

Sekarang ini kita berada dalam masa Prapaskah. Ada aturan pantang dan puasa yang diminta Gereja untuk kita jalankan. Ada yang lupa menjalankan dan berdalih, terlalu gampang, jadi lupa. Ada yang berkata, ah cuma gitu saja, nggak penting dan pelbagai alasan pembenaran diri.

Padahal di peraturannya tegas ditulis sekurang-kurangnya. Artinya aturan itu adalah syarat minimal, jadi kalau kita merasa terlalu gampang, boleh kita tambah jadi agak sulit. Kalau kita merasa sangat sederhana kita bisa membuat aturan tambahan. Kenapa kita enggan menambah pengorbanan kita dalam berpantang dan berpuasa?

Sering kita malah terlalu cepat "meninggalkan Tuhan" dengan membatalkan pantang atau puasa kita demi misalnya: undangan makan, arisan, atau pesta lainnya.

Saya kagum pada teman saya yang tiap masa prapaskah berpantang daging selama 40 hari terus-menerus. Dan dia berani berkata dalam acara makan bersama, "Maaf saya saat ini pantang daging."

Dalam pantang dan puasa kita, yang penting adalah kesetiaan. Dapatkah dipercaya pada kesetiaan-kesetiaan pada hal-hal yang kecil itu? Dapatkah dipercaya pada hal yang besar kalau yang kecil saja tidak bisa kita penuhi?

Tanggal 14 Februari ini juga dikenal sebagai hari kasih sayang, marilah kita menunjukan kasih sayang kita pada sesama, terutama pada mereka yang paling kita cintai dengan memberi ungkapan-ungkapan kasih; cukup dengan tanda-tanda kasih yang kecil tetapi didasari cinta yang besar.

Veronika cuma membasuh muka Yesus yang penuh peluh dan darah. Tetapi perbuatan itu pasti menambah semangat dan penghiburan bagi Yesus untuk tekun menjalankan misi penebusan-Nya.

Mari kita lebih memberi perhatian pada hal-hal kecil tetapi dilakukan dengan semangat besar, agar masa prapaskah ini iman kita sungguh ditumbuhkan dan tercermin dalam perbuatan nyata.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi