Patutkah Saya Menerima Titipan Harta Tuhan?

  12 Nov 2011, 11:22

Apakah talenta yang anda terima dari Tuhan? Kehidupan, kekayaan, kepandaian, ketrampilan, kesehatan dan banyak lagi. Itu semua adalah harta yang dipercayakan kepada kita. Harta berharga yang diserahkan pada kekuasaan kita secara penuh - dan kelak harus kita pertanggungjawabkan.

Sering kali kita lupa bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan Tuhan, termasuk milik yang paling berharga atau paling berarti. Sehingga kita lalu mempergunakannya dengan semena-mena. Atau kita pakai untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri.

Padahal Tuhan memberikan pengarahan yang jelas bahwa kita harus memakainya sesuai dengan kehendak-Nya. Kita harus memakainya sesuai dengan perintah-Nya yaitu demi kemuliaan Tuhan.

Apa arti demi kemuliaan Tuhan? Tentu tidak boleh merusak citra Tuhan yang ada pada kita. Tidak boleh dipa-kai untuk hal-hal yang berlawanan dengan perbuatan kasih.

Almarhum penyair WS Rendra telah menuliskan sebuah puisi yang sangat indah:

Sajak Makna Sebuah Titipan

~ WS Rendra ~

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa: Sesungguhnya ini hanya titipan,bahwa mobilku hanya titipan Allahbahwa rumahku hanya titipan-Nya,bahwa hartaku hanya titipan-Nya,bahwa putraku hanya titipan-Nya,tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,mengapa Dia menitipkan padaku?Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?Dan kalau bukan milikku,

apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itudiminta kembali oleh-Nya?Ketika diminta kembali,kusebut itu sebagai musibahkusebut itu sebagai ujian,kusebut itu sebagai petaka,kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.Ketika aku berdoa,kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,aku ingin lebih banyak harta,ingin lebih banyak mobil,lebih banyak popularitas,dan kutolak sakit,kutolak kemiskinan,Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:

Aku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita menjauh dariku,dan nikmat dunia kerap menghampiriku.Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah..."ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Semoga kita makin bijak dalam mengelola talenta kita.

(Robby Purnomo)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi