Maria Yang Diangkat Ke Surga Ada Di Sini

  15 Aug 2012, 09:53

Di kampung asal penulis, melihat wanita cantik, anggun dan baik hati orang-orang berkata: "O cantiknya seperti Santa Maria". Seolah-olah mereka pernah melihat langsung Ibu Maria. Tetapi itulah cara mereka membahasakan rasa kagum serta hormat kepada Bunda kita.

Dan perhatikanlah berbagai lukisan dan patung Bunda kita dari seluruh dunia dan dari segala zaman (juga di gereja MBK). Maria ditampilkan cantik penuh karisma. Tidak ada yang protes sampai hari ini.

Wanita yang dikagumi ini, dalam keadaan berbadan dua, berjalan kaki menuju sebuah desa pegunungan nengok sepupunya Elizabet yang juga tengah mengandung (Injil Lukas hari ini). Maria begitu manusiawi, begitu dekat dan akrab dengan situasi hidup kita sehari-hari. (Ingat? Maria begitu khawatir dalam sebuah pesta pernikahan, anggur habis dan segera cari jalan keluar).

Maria yang sedemikian manusiawi adalah "MARIA YANG DIANGKAT KE SURGA". Gereja merayakannya setiap tanggal 15 Agustus. Kothbah misa hari ini kiranya membimbing kita lebih menghayati makna iman di balik perayaan itu.

Tulisan singkat ini hanya ingin berbagi: Bahwa Maria yang diangkat ke surga tinggi itu adalah Maria yang begitu dekat serta akrab dengan kita. Ia yang ditinggikan Tuhan adalah ia yang ada di sini di antara kita.

Tidak sedikit dari kita berziarah ke gua-gua Maria, di Jakarta dan banyak tempat lain. Tahukah Anda? Dari Sabang sampai Merauke, paling tidak ada 60 gua Maria yang ramai dikunjungi. Banyak orang Indonesia bahkan pergi ke tempat-tempat jauh seperti Lourdes dan Fatima untuk menemui Bunda di sana. Rombongan didampingi pastor.

Berziarah ke tempat-tempat itu perlu. Tetapi kita diingatkan bahwa Bunda kita yang "dimuliakan" itu sudah ada di sini, di dalam diri kita, di tengah keluarga dan masyarakat kita. Kita adalah Elizabet-Elizabet yang sudah didatangi Bunda Maria (tidak sebaliknya). Tinggal kita mau membuka diri sepenuhnya atau tidak. Pergi jauh berziarah hanya salah satu cara menggaris-bawahi kehadiran Bunda Maria dalam diri kita.

(Leo Jegho)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi