Galau Membuahkan Sukacita

 Judith Widjaya  |     12 Apr 2015, 00:39

Paskah adalah perayaan kemenangan Kristus yang mengalahkan kuasa maut melalui kebangkitan-Nya. Tanpa kebangkitan-Nya, iman kita menjadi sia-sia belaka. Tanpa cara hidup kita sendiri yang bangkit secara baru maka makna kebangkitan Kristus tidak ada pengaruhnya untuk pribadi kita. Yang ada hanyalah merayakan Paskah sebagai rutinitas saja. Peristiwa kebangkitan telah mengubah seorang pribadi lama menjadi pribadi baru yang beriman dengan setia.

Galau Membuahkan Sukacita

Tolok Ukur Iman
Saat hati sedih, galau, kecewa, cemas, panik, marah, seringkali tidak mampu berpikir dengan jernih. Kita dengan mudah dan cepat mengambil suatu keputusan, namun hasilnya salah. Kita tidak mampu mengalami kehadiran Yesus dan sapaan-Nya karena hati kerap kali tertutup dan kurang peka mendengar suara-Nya lewat Sabda Yesus yang hidup.

Lewat hal ini kita diingatkan untuk selalu percaya kepada-Nya, melihat harus dengan mata iman, sehingga dapat semakin percaya danmenanggapinya dengan nyata. Dengan imanlah akan membawa kita semakin mencintai dan mengenal-Nya secara lebih dalam dan lebih dekat.

Kesetiaan untuk bertahan dan berjuang dalam kesedihan, justru dapat meneguhkan iman kita kepada Yesus. Yesus adalah sumber harapan, keberanian, kepastian, karena Yesus adalah sumber kehidupan kita.

Semoga peristiwa kebangkitan Kristus janganlah hanya dijadikan sebagai seremoni yang diperingati setahun sekali, namun Yesus sendiri yang meminta kita percaya akan kebangkitan-Nya.

Bagaimanakah dengan Anda, apakah seperti Tomas yang melihat mukjizat Yesus, atau percaya akan iman Anda?

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi