Kemauan Kuat Dan Kerendahan Hati

  6 Aug 2013, 22:15

Dalam diskusi ekumene dengan para eksekutif perusahaan, semua sepakat bahwa agar sukses dalam hidup perlu dua keutamaan: Will (Kemauan Kuat) dan Humility (Kerendahan Hati). Seorang peserta bertanya secara spontan, "Siapakah yang bisa dijadikan teladan mempunyai keutamaan itu dalam Kitab Suci?" Meskipun kaget, saya masih bisa berkelit dengan bekal hom­ili Mgr Suharyo di gereja MBK,"Ada tuh, Maria ibu Yesus" Eksekutif itu nampaknya berbeda paham, "Bapak katolik ya... Terlalu memuja Maria sampai-sampai mempunyai keyaki­nan bahwa Maria diangkat ke surga dengan tubuhnya! Nggak ada tuh di dalam Kitab Suci."

Hari ini Gereja merayakan Maria diangkat ke surga. Banyak teman-teman diluar Gereja Katolik mempunyai pandangan miring tentang Maria. Hal ini mendorong saya membuka-buka KS dan mencari literatur pen­dukungnya. Waoo luar biasa...baru menyadari bahwa dalam KS, Tradisi dan Magisterium banyak pengeta­huan tentang iman Katolik yang amat meneguhkan. Hati nuraniku langsung berkicau, "Makanya baca...baca...dan baca."

Pada 1 November 1950, Paus Pius XII menetapkan dogma: "Maria, bunda Allah dan perawan yang tetap tak ternoda, diangkat dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raga setelah ia menyelesaikan jalan hidupnya di bumi." Dogma tentang Maria hanyalah meresmikan apa yang sudah diyakini sebelumnya oleh jemaat perdana dan telah beredar luas di Timur dan Barat. Kepercayaan ini makin kuat mulai abad ke 8. Setelah melalui penyeli­dikan seksama dan lama, Paus Pius XII mengukuhkannya sebagai dogma Gereja Katolik. Ajaran ini berhubungan dengan dogma Maria Dikandung tanpa Noda dosa, dikeluarkan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desembar 1854; kemudian mendapat peneguhan melalui penampakan Bunda Maria kepada St. Bernadette Soubirous di tahun 1858. Bunda Maria memperke­nalkan diri kepada St. Bernadette sebagai 'saya yang dikandung tidak bernoda'.

Luk 1: 39-56......Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya....Maria sungguh mempu­nyai kemauan amat kuat untuk selalu memuliakan nama Tuhan bahkan sampai Yesus wafat di kayu salib; dan mendampingi para Rasul yang keta­kutan setelah ditinggal Yesus. Maria adalah pribadi rendah hati, bermain dibelakang layar tanpa menonjolkan diri sehingga peranan yang besar seperti tak berarti apa-apa atau sedikit tertulis dalam KS. Umat harus jeli dan merenungkan secara mendalam. Namun hal ini terungkap dengan jelas dalam Tradisi sejak para rasul betapa pentingnya peran Bunda Maria sehing­ga penghormatan kepada Maria terus berlanjut. Dogma Maria diangkat ke surga dinyatakan sebagai kebenaran ilahi yang diwahyukan Tuhan (divinely revealed truth)

Apakah aku berani mengikuti teladan Bunda Maria yang berkemauan kuat untuk selalu memuliakan Tuhan dan mempunyai kerendahan hati atas semua anugerah yang telah kuterima? Semoga.

JA Gianto / Sie Katekese

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi