Oleh Penyakit Itu Allah Dimuliakan (Yoh 11: 1-45)

  8 Apr 2011, 09:39

Sakit bahkan meninggal dunia merupakan pengalaman manusiawi. Kedekatan dengan Tuhan Yesus pun tidak berarti meniadakan hal ini. Siapa saja bisa sakit bahkan meninggal. Demikian juga dengan Lazarus, saudara Maria dan Martha. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai hubungan dekat dengan Yesus. Bahkan Santo Yohanes menyebutnya sebagai orang yang Engkau kasihi. Lazarus sakit bahkan meninggal dunia. Tentu saja keadaan ini menimbulkan kesedihan bagi saudarinya. Wajar. Yang menarik adalah sikap mereka dalam menghadapi keadaan ini. Mereka mengirim kabar kepada Yesus. Dengan mengirim kabar tentu saja bagi mereka Yesus sangat berarti. Bisa juga dengan mengirim kabar mereka memiliki harapan terhadap Yesus. Atau juga bagi mereka Yesus adalah andalan hidup mereka. Sikap Tuhan Yesus sendiri sangat menarik. Ia menanggapi mereka. Tuhan Yesus mengistimewakan mereka. Kalau demikian, apa yang membuat mereka istimewa?

Oleh Penyakit Itu Allah Dimuliakan (Yoh 11: 1-45)

Apa pun pertanyaan kita, yang bisa tersirat adalah Tuhan mencintai. Dia sangat menghargai suatu relasi yang baik. Dia menanggapi dengan cara-Nya. Melalui peristiwa ini, Tuhan menyatakan bahwa sakit merupakan peristiwa alami, sangat manusiawi. Sakit bukan merupakan kutukan. Sakit juga bukan merupakan hukuman. Sakit bisa menjadi sarana memperkembangkan iman. Caranya, dengan sakit itu orang semakin menyadari kuasa Tuhan. Sakit semakin membuat manusia sadar diri bahwa dirinya lemah dan terbatas. Sakit menjadikan manusia bersimpuh takzim di hadirat Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan bisa membuat segala sesuatunya terjadi, maka TERJADILAH YA TUHAN YANG ENGKAU KEHENDAKI. Saat kita sakit atau juga mengalami kesulitan bisa jadi saat Tuhan mau menjadikannya sebagai sarana, yakni sarana untuk semakin membangun hubungan yang lebih dekat. Saat kita sadari hanya kepada-Nya kita berserah diri.

Nah saat seperti inilah semua mata akan memandang bahwa Tuhanlah yang kita muliakan. Saat untuk menyadari kasih Tuhan tiada batas. Saat untuk melihat kebesaran Tuhan. Inilah saat yang tepat dimasa Prapaskah ini untuk mengimani Tuhan dan hanya kepada Dia saja kita berserah. Amin.

(A.Rianto)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi