Tulus, Setia dan Berani

 Robby P.  |     6 Dec 2013, 07:06

http://goo.gl/sZauGV

Hari Minggu tanggal 8 Desember 2013 ini selain merupakan hari Minggu Adven II, Gereja merayakan pesta Santa Perawan Maria yang Dikandung tanpa Noda. Bacaan Injil mengisahkan tentang tampilnya Yohanes Pembaptis.

Jadi kita bertemu dengan 2 orang yang secara fisik sangat berbeda. Maria adalah Perawan yang lembut dan penuh perhatian serta kasih sayang, sementara Yohanes adalah Pria yang kasar fisiknya, bicara keras tanpa tedeng aling-aling. Namun ada kesamaan sifat yang jelas pada mereka berdua yaitu cinta kasih yang tulus dan kesetiaan; serta tentu saja keberanian untuk membela mereka yang dicintainya.

Maria dengan tulusnya menerima ajakan Tuhan lewat Malaekat Gibrail untuk menjadi Bunda Yesus dengan perkataan yang mencerminkan kesetian penuh yaitu: "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu". Dan selanjutnya menjalani dan menghadapi segala konsekwensi dari kesediaannya itu seperti menghadapi kecurigaan, tuduhan serta tudingan macam-macam karena mengandung, pasti tudingan pertama datang dari tunangan sendiri - Jusuf.

Maria juga tidak segan tampil membantu sesama seperti tampak pada kisah kunjungannya ke Elisabet dan perkawinan Kana. Ternyata Maria adalah sosok yang peduli pada sesama dan kepeduliannya tidak cuma ditampilan dalam keprihatinan yang diam, tetapi dengan mengambil tindakan nyata langsung menghadapi masalah, secara lembut tetapi tegas.

Beda dengan Yohanes yang dengan lantang bersuara menyerang semua yang didapatinya berbuat tidak benar dan langsung mengajak untuk membuat perbaikan. Yohanes dengan berani menghardik orang orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Tampilnya sosok-sosok seperti ini memberi inspirasi pada kita, kita kagum, bersyukur dan mendukung.

Namun lebih penting dan berarti apakah kita berani juga memutuskan: "Aku mau seperti mereka."

Marilah kita tanpa banyak berkilah mulai untuk berani, tulus dan setia melaksanakan pemenuhan pada janji baptis, janji perkawinan, serta komitmen-komintmen lain dengan segala konsekwensinya demi cinta kita pada Tuhan dan sesama.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi