"Panggilan Hidup dan Tanggungjawab" - Tuhan, Aku Percaya

  7 Apr 2012, 19:19

Ungkapan iman yang paling mendalam terwujud dalam sikap dan terucap dalam kata. Simon Petrus dalam suatu peristiwa sepanjang malam mencari ikan. Namun apes, saat itu tidak ada yang tertangkap. Lalu Yesus datang dan berkata, "Tebarkanlah jalamu di tempat yang dalam". Meskipun sepanjang malam sudah melakukanya dan tidak mendapat apa-apa, namun Simon Petrus pun tetap melakukan yang diperintahkan Tuhan Yesus. Yang terjadi jalanya menjadi penuh dengan ikan, bahkan hampir koyak. Spontan Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku seorang berdosa" (Luk 5: 8). Betul-betul peristiwa besar dalam diri Simon Petrus. Dia tersadar bahwa yang ada di hadapannya adalah Tuhan. Dia sadari kekurangan dan kelemahan dirinya. Dia sadari hakekat dirinya sebagai manusia lemah tak berdaya.

"Panggilan Hidup dan Tanggungjawab" - Tuhan, Aku Percaya

Peristiwa Paskah adalah peristiwa iman yang luar biasa. Peristiwa penyelamatan. Peristiwa kekalahan maut oleh kebangkitan dari kematian. Peristiwa dimana Tuhan membungkam semua kesombongan dan keangkuhan diri. Peristiwa sukacita, sebagaimana Simon Petrus melihat banyak ikan yang tertangkap. Namun terhadap peristiwa itu, Simon Petrus malahan tersungkur dan mengakui kelemahan dirinya. Sikap yang terdengar dalam ucap mempercayai Tuhan, "Tuhan, aku percaya".

Kepercayaan kepada Tuhan direalisasikan dalam persitiwa hidup sehari-hari. Jatuh bangun, dalam keberhasilan maupun keterpurukan tetap mempercayai. Ketika seorang teman terjatuh dan tangannya patah, dia pun masih berucap: " Ada hikmah yang Tuhan berikan, mungkin agar saya lebih tekun melayani Tuhan". Ungkapan sederhana yang terwujud dalam aktivitas pelayanan yang lebih intensif, tulus, dan penuh semangat. Inilah wujud iman. Demikian juga yang saya dengar ungkapan sahabat yang selalu berkata: " Mari kita doakan saja, ada kuasa Roh Kudus yang bekerja". Menjadi ungkapan iman yang mendasar. Bukan sekedar ucapan melainkan wujud dari iman ketika setiap saat dalam kehidupannya selalu menghadirkan Tuhan. Dia dengan penuh senyum menerima olok-olokan teman dalam gurauan terhadap keluarganya yang dianggap kurang ideal. Dia dengan tekun dan penuh ketulusan membukakan pintu gerbang rumahnya untuk menunggu latihan koor. Tentu tidak mudah. Dia pun dengan gembira menjemput siapa pun yang membutuhkannya.

"Panggilan Hidup dan Tanggungjawab" - Tuhan, Aku Percaya

Sederhana. (Tentunya ada banyak warga Katolik yang memiliki keutamaan seperti ini). Memang dia pun tidak sempurna, namun nilai-nilai ini muncul saat peristiwa besar terjadi pada hidupnya. Saat mengikuti jalan salib pada tanggal 9 Maret 2012, ketika mau keluar dari gereja MBK dia terpeleset, jatuh. Kepalanya harus dioperasi saat itu juga di Graha Kedoya. Bahkan Sampai saat renungan ini ditulis, dia masih belum sadarkan diri. Namun saya yakin apabila dia sadar, dia pun tetap akan berkata ada kuasa Roh Kudus yang bekerja.

Melalui permenungan hidup harian inilah, tema Paskah: "Panggilan Hidup dan Tanggungjawab" menjadi aktual. Iman akan kebangkitan mendorong diri kita untuk menjalani keseharian selalu bersama Tuhan. Panggilan hidup kita ada dalam pekerjaan yang kita jalani. Ada juga dalam pergaulan sehari-hari. Ada dalam hidup batin yang kita yakini. Tentu saja di dalam panggilan itu ada tanggungjawab yang diemban. Ada tugas yang harus diselesaikan. Apa pun dilandasi oleh kepercayaan kepada Tuhan. Itulah iman. Maka pantaslah kita pun berkata: "Tuhan, aku percaya".

SELAMAT PASKAH.

A. Rianto

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi