Tidak Boleh Cerai

  6 Oct 2012, 00:24

Pernah ikut upacara nikah Yahudi? Dikisahkan bahwa dalam peristiwa seperti itu ada acara mempelai pria memecahkan gelas. Lalu ada acara tukar cincin, pembacaan kitab suci dan lain-lain. Rabbi memimpin seluruh upacara. Semua ini sudah menjadi tradisi berabad-abad.

Tidak Boleh Cerai

Apakah upacara perkawinan di Kana yang dihadiri Yesus juga berjalan demikian? Kita tidak tahu persis. Yang pasti pernikahan di Kana itu adalah pernikahan Yahudi. Dan Yesus serta para murid-Nya diundang hadir. Maria, ibu-Nya, sudah ada di Kana sebelum mereka datang. Rupanya Maria ang-gota "seksi repot" yang memantau terpenuhinya berbagai keperluan pesta. Maka ada dugaan kuat bahwa Maria (dan dengan demikian Yesus) adalah kerabat salah satu dari pengantin.

Yesus pasti sadar sepenuhnya bahwa pernikahan dan hidup ber-keluarga adalah sangat penting bagi masyarakat Yahudi sejak ribuan ta-hun sebelum Ia lahir. Kebetulan yang menikah di Kana itu adalah kerabat-Nya. Maka Yesus hadir.

Injil hari ini ini (Mrk 10: 2-16) samasekali tidak berkisah tentang pernikahan di Kana tetapi pernyataan Yesus tentang posisi-Nya yang tegas mengenai perkawinan. Dalam Injil Markus ini Yesus menegaskan kembali kepercayaan masyarakat Yahudi bahwa perkawinan seorang pria dan seorang wanita adalah karya Allah. Allah-lah yang mempersatukan ke-duanya. Maka kata Yesus: "Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh dice-raikan oleh manusia". Dan karena itu pula, tidak boleh berzinah.

Pertanyaan orang-orang Farisi ke-pada Yesus tentang "Musa memberi ijin bercerai" itu hanya pertanyaan menguji. Sesungguhnya orang-orang Farisi itu tahu betul bahwa tidak boleh ada perceraian. Mereka tahu bahwa Musa, melalui Taurat, membolehkan perceraian karena situasi-situasi khusus yang memaksa.

Bagi Yesus jelas: Sama sekali tidak boleh ada ada perceraian. Itu artinya pasangan-pasangan katolik yang diikat melalui Sakramen Perkawinan harus selalu setia, dan setia sampa mati. FOTO di halaman ini adalah dua warga Polandia yang menikah di Manggarai, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Sumber: Kompas.com. (Leo Jegho)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi